Jakarta, Aktual.com – Pancasila pada hakekatnya adalah negara berketuhanan yang maha esa. Maka makna negara berkebangsaan Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah kesatuan integral dalam kehidupan yang memiliki sifat kebersamaan, kekeluargaan serta religiusitas.
Dengan demikian bangsa yang berlandaskan Pancasila bukan negara sekuler atau negara yang memisahkan negara dengan agama.
Ketua Pelaksana Unit Kerja Presiden Pembinaan Idiologi Pancasila, Yudi Latif mengatakan qolbu atau hati manusia yang bertasawuf akan bersih apabila dekat dengan Tuhan.
Sehingga cahaya sang pencipta bisa terpancar dengan berbagai warna tergantung warna bejananya (wadah atau tempat). Maka lanjut dia, kita bisa menjadi 100 persen Islam, dan 100 persen Indonesia.
“Maka Tuhan bisa ada dalam etnis warna apapun. Kalau qalbu atau akhlak kita kotor, maka warna warni pancaran Tuhan hanya muncul dalam satu warna, alias gelap,” terang Yudi Latif dalam acara buka bersama di majelis Zawiyah Wa Ma’had Arraudhah, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu 9 Ramadhan (4/6) petang.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby