Karyono Wibowo

Jakarta, Aktual.com-Peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menyebut hingga kini koalisi partai yang ada jelang pemilihan presiden (pilpres) 2019 masih sangat cair alias belum mengkristal, masih dalam tahapan penjajakan.

Sejumlah wacana tentang koalisi dan pasangan calon presiden (capres) kata dia yang mulai muncul kini merupakan bagian dari test the water.

“Begitu pula dengan wacana memasangkan sosok Prabowo dengan Yusril Ihza Mahendra,” sebut Karyono melalui perangkat seluler, MInggu (3/9).

Mewacanakan sejumlah tokoh dalam bursa capres kata dia merupakan hal biasa dan lumrah sebagai bagian dari pendidikan demokrasi. Yang salah satu ciri sistem demokrasi yakni menyajikan pilihan calon pemimpin.

“Jika seandainya Prabowo berpasangan dengan Yusril? Dalam politik selalu ada rumus untuk mengkalkulasikan probabilitas politik. Karenanya harus dihitung seberapa besar kemungkinan kedua tokoh tesebut dapat berpasangan,” terang Karyono.

Sejumlah aspek kata Karyono yang menjadi dasar perhitungan. Pertama syarat dukungan partai yang memungkinkan memenuhi syarat Presidential Threshold untuk mengusung pasangan calon presiden. Kedua yakni aspek elektabilitas.

“Dari aspek pertama yakni soal syarat PT, justru dapat memberatkan bagi Prabowo jika Yusril hanya bermodalkan sebagai Ketua Umum PBB. Kecuali ada sejumlah partai politik lain yang mau berkoalisi mendukung Prabowo – Yusril. Tetapi menurut pendapat saya agak sulit karena masing-masing partai juga memiliki agenda sendiri. Kecuali sosok Yusril memiliki ketokohan yang sangat kuat dan bisa laris dijual,” jelas Karyono.

Terkait dengan aspek kedua, yakni elektabilitas. Karyono menganggap seberapa besar elektabilitas Yusril secara individu dan secara berpasangan dengan Prabowo akan sangat menentukan apakah kedua tokoh tersebut layak berpasangan.

Sedangkan dari aspek elektabilitas, secara personal, sosok Yusril untuk sementara ini masih sangat jauh ketimbang dengan Jokowi dan Prabowo. Bahkan masih di bawah figur Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono ketika dua nama tersebut muncul ke permukaan.

Belum lagi kata Karyono jika dibandingkan dengan sosok Ridwan Kamil dan Risma, nampaknya Yusril masih di bawah nama-nama tersebut.

“Oleh karena itu, sosok Yusril justru bisa menjadi beban bagi Prabowo jika mereka akan berpasangan,” tukas Karyono.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs