Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra angkat suara isu namanya masuk ke dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo menggantikan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly lewat reshuffle kabinet terbaru.

Menurutnya, tidak sulit baginya untuk menjalankan tugas-tugas Menkumham. Sebab, dia sudah pernah menduduki kursi tersebut para era pemerintahan Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri.

“Saya dua kali pernah jadi Menteri Hukum dan HAM, enggak terlalu sulit menjalankan itu. Tapi kita lihat perkembangan itu,” kata Yusril di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu (22/11).

Meski begitu, Yusril mengatakan bahwa isu mengenai dirinya masuk ke kabinet Indonesia Maju sudah terlalu sering digaungkan, sehingga dia tidak lagi beharap dengan isu tersebut.

“Karena selama ini juga terlalu banyak enggak benarnya daripada benarnya. Jadi dibilang mau menggantikan si A, si B, mau masuk kabinet tapi enggak pernah kejadian juga tuh, jadi saya enggak pernah menganggap isu itu terlalu serius,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membantah kabar Presiden Joko Widodo akan me-reshuffle 13 menteri, termasuk Menkumham Yasonna Laoly yang akan diganti Yusril Ihza Mahendra.

Kabar itu berembus setelah ada daftar 13 menteri terkena reshuffle yang beredar di media sosial. Daftar itu dilengkapi logo Kementerian Sekretariat Negara dan tanda tangan Pratikno.

“Hoaks. Ini menunjukkan banyaknya hoaks yang harus diwaspadai,” kata Pratikno melalui pesan singkat, Rabu (22/11).

Artikel ini ditulis oleh:

Ilyus Alfarizi
Jalil