Jakarta, Aktual.com – Idaroh Wustho Jam’iyah Ahlut Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah An-Nahdliyah (JATMAN) DKI Jakarta menggelar peringatan (Ihtifal) Maulid Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam 1444H di Zawiyah wa Ma’had Arraudhah, Tebet, Jakarta Selatan pada Sabtu pagi (8/10).
Giat peringatan hari kelahiran Rasulullah saw tersebut sekaligus pembukaan kajian dan khataman kitab Adabul Mufrod karya Al-Imam Al-Bukhori yg diijazahkan oleh KH. Ahmad Marwazie Al-Batawie Al-Makky murid dari Musnidul ‘Ashr Syeikh Muhammad Yasin bin Muhammad Isa Al-Fadani ra.
“Kita Sudah beberapa tahun ini mengadakan Ihtifal Maulid selain membaca maulid seperti burdah atau barzanji tetapi ada tradisi yang kita coba bangun khususnya di JATMAN Idaroh Wustho DKI dan Zawiyah Arraudhah yaitu adalah kita membaca kutubul hadits,” kata Mudir Idarah Wustho JATMAN DKI Jakarta KH. Muhammad Danial Nafis dalam Sambutannya di Zawiyah Arraudhah, Sabtu (8/10).
“Tentunya ini menunjukan bahwa (dakwaan) yang namanya ahlu thoriqoh itu tidak memiliki tradisi keilmuan dan melakukan amal bid’ah, (anggapan) itu jauh dari panggang (tidak benar),” tegas Kiai Nafis.
Menurut Kiai Nafis, memperingati Maulid Nabi dengan mengadakan ta’lim dan khataman kitab hadits masih sedikit di jakarta karena biasanya peringatan Maulid yang ada hanya majelis pembacaan kitab maulid saja, sangat jarang yang membaca dan mengkhatamkan kitab hadits.
“Ada faidah yang lebih besar dengan membaca hadits, tentunya agar Rasulullah saw membersamai kita, kita akan lebih dekat dengan beliau,” ungkap Kiai Nafis.
Kiai Nafis menambahkan, memperingati maulid nabi merupakan salah satu bentuk rasa syukur, terimakasih dan bukti kecintaan umat islam kepada Rasulullah saw, sebagaimana disebutkan dalam hadits,
لا إيمان لمن لا محبة له
“Tak ada iman bagi yang tak punya cinta”,
“Tentunya kita berkumpul tiada lain karena rasa syukur, rasa cinta kita kepada Rasulullah saw. Cinta itulah yang akhirnya menghadirkan kita bersama-sama disini” jelas Kiai Nafis.
“Cinta itu penuh dengan kerinduan, cinta itu tidak meminta tetapi cinta itu memberi yang terbaik kepada yang dicintai sebagaimana Rasulullah saw lebih dahulu mencintai kita dibanding kita mengenal dan mencintai beliau,” terang Kiai Nafis.
“Bukankah Rasulullah saw sebelum wafatnya (menunjukan) cinta itu dengan memanggil ‘ummati, ummati (umatku, umatku..)’?,” ujar Kiai Nafis.
Rangkaian Ihtifal Maulid Nabi Muhammad 1444 H dan Majelis Khataman dan Ijazahan Kitab Adabul Mufrod karya Al-Imam Al-Bukhori bersama KH. Ahmad Marwazie Al-Batawie akan berlangsung setiap hari Sabtu dan Ahad selama dua pekan kedepan pada tanggal 8,9,15 dan 16 Oktober 2022.
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin