Jakarta, aktual.com – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, telah memberikan komentar mengenai duet antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan bakal calon presiden Anies Baswedan.
Menurut Zulkifli Hasan, Cak Imin yang berpindah dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) ke Koalisi Indonesia Maju seolah-olah berbelok tanpa memberi isyarat.
“Ya, kalau lampunya mati, mbok ngasih tangan. Ini belok enggak ngasih-ngasih sein,” ujar Zulkifli Hasan dalam acara Peningkatan Kapasitas Politik Anggota dan Caleg PAN Kalimantan Barat, Jumat (1/9).
Meskipun demikian, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan masing-masing partai politik dalam menentukan arah politiknya. Ia juga mendoakan kesuksesan bagi PKB dalam Pemilu 2024.
“Nanti PAN ke sini, PKB ke sini, Demokrat ke sini, haknya masing-masing, kita hormati. Cuma kemarin itu, kita ‘kan satu rombongan sama PKB Cak Imin, ini belok. Kalau rombongan mobil bareng-bareng, ini beloknya enggak ngasih sein,” tambahnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat mengumumkan kerja sama dengan PKB dan menetapkan Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden untuk Anies Baswedan. Cak Imin dan PKB masih tergabung dalam KKIR bersama Partai Gerindra, PAN, dan Golkar. Partai Demokrat telah mencabut dukungannya untuk Anies pada tanggal 1 September.
Menurut jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU), pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden akan dimulai pada tanggal 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023. Pasangan calon presiden/wakil presiden harus memenuhi persyaratan dukungan minimal 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya, yang setara dengan 115 kursi di DPR RI atau 34.992.703 suara sah.
Artikel ini ditulis oleh: