Jakarta, Aktual.com — Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan meminta masyarakat maupun pejabat publik agar tidak terlalu reaktif dalam menghadapi isu munculnya kembali Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Soal PKI, jangan reaktif. Musuh utama kita bukan itu, sekarang adalah soal kesenjangan. Baik kesenjangan ekonomi individu sampai kesenjangan antara daerah dan pusat,” ujar Zulkifli saat ditemui di Jakarta Expo Center, Minggu (29/5) malam.

Lebih lanjut dia menngatakan, dalam kasus tersebut juga ada aspek pelanggaran HAM berat yang harus segera diselesaikan agar tidak menjadi beban sejarah Indonesia.

Dia pun meminta seluruh masyarakat agar menyerahkan permasalahan tersebut kepada pemerintah dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Fahri Hamzah meminta pemerintah Indonesia harus melakukan investigasi dan memberi penjelasan atas kebenaran terkait hal itu.

“Isu ini jangan dibiarkan dan rakyat jadi pusing nyari jawabannya. Lakukanlah investigasi benar atau tidak ada gerakan itu. Itu sama dengan isu terorisme. Jangan dibiarkan seperti hantu,” katanya.

Menurut dia, pemerintah seharusnya memberi penjelasan terkait tragedi komunisme di Tanah Air agar tidak terjadi kesimpangsiuran di tengah masyarakat.

“Harusnya, Indonesia dengan badan intelijen dan lain-lainnya ini, datang dengan penjelasan canggih, sehingga rakyat tidak bingung dan cari penjelasan sendiri-sendiri,” kata Fahri di Padang, Jumat (20/5).

Fahri menjelaskan, secara sifat, paham komunisme sebenarnya sudah sekarat dan tak perlu dijadikan “hantu”.

“Komunisme itu adalah ideologi yang sekarat, tinggal Korea Utara saja yang masih mempraktikan. China saja secara ekonomi sudah liberal, hanya politiknya masih komunis. Kuba sekarang juga makin membuka diri,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan