Kudeta konstitusi terhadap UUD’45 asli yang melahirkan UUD’45 tiruan atau UUD’45 palsu atau UUD’45 KW, ternyata menjadi inspirasi bagi mereka yang haus kekuasaan untuk membuat institusi, lembaga atau organisasi tiruan yang digunakan sebagai kendaraan untuk berkuasa.
Sekber Golkar yang lahir di jaman Bung Karno tepatnya 20 Oktober 1964 dibuatlah tiruannya yaitu Partai Golkar dan seperti diketahui diisi oleh para mafia, pemburu rente, petualang politik.
Mereka tidak peduli lagi bahwa Partai Golkar sudah menyimpang dari ide dasar yang disampaikan Bung Karno pada pada para pembantunya bahwa Sekber Golkar menampung semua organisasi yang berorientasi pada karya dan kekaryaan.
Mereka yang tidak bisa menguasai Partai Golkar, membuat partai-partai baru maka lahirlah PKPI, lahir juga Partai Hanura, Partai Nasdem dan yang terbaru Partai Berkarya.
Kino-Kino atau Kesatuan Induk Organisasi yang melahirkan Sekber Golkar seperti MKGR dan Kosgoro dibuatkan juga tiruannya agar dapat menjadi sayap Partai Golkar, seperti Musyawarah Kekeluargaan Gotong Rotong (MKGR) dibuat tiruannya Ormas MKGR, Kosgoro dibuat tiruannya Kosgoro 1957.
Para petualang politik yang tidak punya kemampuan membuat partai segera masuk ke partai yang sudah ada seperti PDIP dan PPP, karena memang bermental haus kekuasaan, yang tidak bisa menguasai PDIP membuat partai baru PDP, yang tidak bisa menguasai PPP membuat PBR.
Jadi tidak mengherankan kalau partai partai yang lahir paska kudeta konstitusi terhadap UUD’45 tidak punya ideologi kalaupun ada, ideologinya adalah uang dan kekuasaan.
Ironinya mereka menguasai pemerintahan, menguasai lembaga legislatif dan eksekutif, sehingga yang terjadi adalah lahirnya peraturan-peraturan yang tidak pro rakyat, hanya menguntungkan mereka sekaligus dipakai alat untuk merampok uang negara.
Sudah saatnya mereka yang cinta pada bangsa dan negara, mereka yang ingin mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 bersatu padu mengakhiri ini semua, kalau tidak ingin Indonesia hilang dari peta dunia.
ZulkifliĀ S Ekomei, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabya. Sekarang bergiat di berbagai forum mendesak kembali UUD 1945 asli sebagai solusi krisis nasional.