Jakarta, Aktual.com — Menteri ESDM Sudirman Said tetap ‘ogah’ untuk mengungkap siapa politikus yang mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, demi mendapatkan saham di PT Freeport Indonesia.
Padahal, sebelum diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Sudirman berjanji akan mengungkap siapa politikus tersebut.
Namun demikian, ada yang menarik dari tindak-tanduk mantan bos PT Pindad (Persero) itu. Ketika ditanya apakah politikus yang maksud adalah Ketua DPR yang sekarang menjabat, Setya Novanto, mimik Sudirman nampak berubah.
“Gini, gini. Ini bukan forum yang tepat untuk mengungkapkan nama. Suatu saat pada waktu dan forum yang tepat saya akan menyampaikan,” kata Sudirman usia pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (13/11).
Untuk mengungkap nama tersebut, sambung Sudirman, forum yang tepat adalah Majelis Kehormatan Dewan (MKD). “Dan saya ingin bertemu dengan MKD,” ujar dia.
Pekan lalu, secara mengejutkan Menteri ESDM menyebutkan bahwa ada oknum di DPR yang sengaja mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden. Pencatutan itu menurut Sudirman Said dimanfaatkan untuk meminta saham di PT Freeport.
Orang tersebut, kata Sudirman, menjual nama Presiden dan Wakil Presiden untuk menjadi jembatan perpanjangan izin operasi PT Freeport. Sesuai kontrak, izin perusahaan asal AS itu akan berakhir tahun 2021.
Sudirman pun mengaku sudah melaporkan hal tersebut kepada Jokowi dan Jusuf Kalla. Dia menyebut keduanya marah besar saat mengetahui hal tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu