“Memang tidak ada ada kenaikan, hanya jumlah pelanggan yang 900 VA saja mungkin akan disesuaikan,” imbuh Sri Mulyani.

Hal ini dilakukan lantaran pemerintah ingin menjaga laju inflasi agar tak bengkak seperti awal tahun ini. Karena dengan stabilnya harga sektor akan membuat daya beli masyarakat bisa terjaga.

Apalagi mrmang kestabilan harga energi diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat, sehingga konsumsi rumah tangga dapat tumbuh menembus kisaran 5,1 persen dan tetap menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,4 persen.

Untuk anggaran subsidi energi tersebut terdiri dari subsidi listrik Rp52,23 triliun dari APBNP 2017 sebesar Rp45,37 triliun. Lalu, subsidi BBM dan LPG sebesar Rp51,13 triliun dari APBNP 2017 sebesar Rp47,32 triliun.

Sementara, jumlah subsidi non energi sebesar Rp69,03 triliun, sehingga total subsidi secara keseluruhan sebesar Rp172,4 triliun.

Laporan: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby