Sebab, bagaimana pun Freeport McMoran merupakan perusahaan yang strategis bagi AS secara khusus Freeport Indonesia paling menguntungkan di banding perusahaan lain dalam kelompok Freeport. Apalagi, Freeport mendukung pendanaan beberapa program pemerintah AS, sehingga disaat AS alami krisis ekonomi, Freeport turut menjadi tulang punggung ekonomi AS diera Obama.
“Saya tidak punya data yang cukup apakah Pak Obama adalah “broker” Freeport, tetapi analisa seperti ini bisa jadi pertimbangan pemerintah RI untuk melakukan kajian yang lebih dalam sehingga dalam pengambilan kebijakan tidak merugikan NKRI.”
“Khususnya terkait tambang-tambang di Indonesia yang banyak dikuasai asing,” kata Sukamta yang juga Sekretaris Fraksi PKS. Sebelumnya diberitakan Aktual.com, kunjungan Obama ke Indonesia kali ini mengundang aneka spekulasi.
Obama jadi pembicara kunci di Kongres Diaspora Internasional yang diselenggarakan Dino Pati Djalal. Tidak resminya, jadi broker tingkat tinggi Freeport ke Indonesia, Persis seperti Bill Clinton jadi broker Chevron ke Senegal. Benarkah sebuah perusahaan tambang Cina Zijin Mining Group Company Limited siap ambil alih Freeport dari Amerika Serikat?
Jika informasi ini benar, sangat masuk akal jika Obama diterjunkan sebagai broker tingkat tinggi, untuk mematahkan manuver China. Melalui the Operation Pulang Kampung. Beredarnya kabar mengenai kemungkinan perusahaan China mengambil-alih kepemilikan PT Freeport Indonesia dari tangan Freeport McMoran Amerika Serikat, nampaknya semakin beralasan setelah Freport McMoran menjual saham mayoritasnya di tambang perunggu Tenke Fungurume di Republik Demokratik Kongo kepada Molybdenum Tiongkok senilai 2,65 miliar dolar Amerikaa atau sekitar Rp35,35 triliun.
[Novrizal Sikumbang]
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Wisnu