Pontianak, Aktual.com — Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan akan mendorong perusahaan sawit yang ada untuk memanfaatkan ampas sawit sebagai komoditas ekspor ke Selandia Baru.
“Selama ini perusahaan pengolahan sawit hanya membuang-buang ampas dari kelapa sawit itu, atau hanya diolah menjadi pupuk. Namun, ke depan, saya akan mencoba untuk mengakomodir seluruh perusahaan sawit yang ada di Kalbar untuk menjual ampas kelapa sawit mereka ke Selandia Baru sebagai komoditas ekspor dari Kalbar,” katanya di Pontianak, Selasa (22/12).
Dia menjelaskan, ampas kelapa sawit dapat menjadi salah satu komoditas unggulan ekspor kalbar kedepan mengingat potensinya cukup melimpah di provinsi ini.
“Di Selandia Baru, ampas itu bisa dijadikan sebagai campuran pakan ternak, susu dan lain sebagainya. Sudah ada pengusaha disana yang siap menampungnya, kita tinggal menyediakannya saja,” tuturnya.
Menurutnya, ampas sawit yang selama ini dibuang-buang oleh perusahaan pengelola hasil sawit, ternyata bisa dimaksimalkan dan dijadikan uang yang tentu bisa menjadi income lebih bagi perusahaan.
Dia juga mengatakan, tandan sawit juga bisa dikelola dengan menggunakan teknologi Jerman dan dapat dijadikan sebagai bahan bakar.
“Potensi-potensi seperti ini yang akan kita kembangkan dan masih banyak potensi lainnya di Kalbar yang bisa dimaksimalkan,” tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, hingga tahun 2014, perkembangan perizinan perusahaan perkebunan besar di Kalimantan Barat mencapai luas 4.513.700,60 hektar atau 180,44 persen.
Bahkan, perkembangan perizinan perkebunan kelapa sawit mencapai 30,75 persen dari total luas wilayah Kalimantan Barat 146.087 km2.
“Meningkatnya intensitas konversi hutan dan lahan akibat meningkatnya jumlah permintaan minyak sawit di dunia. Mendorong massifnya investasi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat dan ini diharapkan dapat mempercepat program pembangunan di Kalbar,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan