Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta realisasi dan penyerapan anggaran dipercepat pada awal tahun 2016 sebagai upaya untuk menjaga momentum yang sangat mendukung pertumbuhan ekonomi tinggi pada awal tahun mendatang.
Presiden Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (23/12), mengatakan kondisi saat ini adalah yang sangat baik, di mana kepercayaan terhadap Indonesia semakin tinggi, investor yang akan masuk antre, dan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin stabil.
“Kesempatan ini hanya tinggal kita menyelesaikan menjadi sebuah goal atau tidak,” tegasnya.
Ia mengatakan APBN 2016 harus dijaga agar berjalan secara efektif dan dimulai pada 2016, terutama untuk keperluan belanja-belanja modal.
Pemerintah kata dia, telah berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pendidikan sampai 25,5 persen, anggaran infrastruktur meningkat 76,2 persen, dan anggaran kesehatan meningkat 75,4 persen.
“Dan semua itu harus segera direalisasikan pada awal tahun,” ucapnya, menegaskan.
Ia menyambut baik sejumlah kementerian yang telah melakukan lelang Pra-DIPA, misalnya, Kementerian PUPERA sebesar 42 persen, Kementerian ESDM 34 persen, dan Kementerian Perhubungan 31 persen.
“Sekali lagi saya minta para menteri, terutama yang mendapatkan alokasi dana besar dari APBN harus mempercepat penyerapan anggaran di awal 2016 untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tinggi,” ujarnya.
Pemerintah menargetkan 2016 pertumbuhan ekonomi bisa berkisar 5,3 persen.
Presiden juga meminta kepada Kepala Daerah agar 37 persen APBN yang dialokasikan ke Pemda harus segera direalisasikan.
“Ekonomi yang baik di awal 2016 akan menjadi sinyal positif bagi sektor swasta dan kita harapkan bisa memacu pertumbuhan sektor swasta kita,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan