Jakarta, Aktual.com — Mantan Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Aussie Gautama menegaskan tidak ada nilai tambah jika pembangunan kilang Blok Masela, Maluku dengan sistem floating LNG /offshore atau di atas laut.

Pasalnya, pembangunan sarana dan prasarana dengan sistem ini tidak akan memberikan dampak terhadap industri lokal di sekitar wilayah tersebut. Meski kapal yang akan digunakan dibuat di luar negeri, namun seluruh perangkat kilang akan dibangun di Indonesia.

“Jika sistem floating LNG ditengarai tidak akan beri nilai tambah kepada industri lokal, jadi itu tidak tepat,” ujar Gautama dalam diskusi dibilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/1).

Menurutnya, hal itu lantaran dengan floating LNG, kapal yang masuk memang dibuat diluar. Tetapi, seluruh perangkat kilang akan dilakukan di Indonesia.

“Pembangunan kilang dengan sistem floating LNG justru akan menjadi katalis kebangkitan industri maritim di Indonesia,” kata Gautama.

Hal ini pun menjadi satu kesempatan Indonesia untuk membangun kilang floating LNG terbesar di Indonesia.

“Ini satu kesempatan kita, kita sudah pernah bangun kilang onshore (di darat) terbesar di Indonesia, dan sekarang satu kesempatan untuk bangun kilang floating LNG terbesar di Indonesia,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: