Jakarta, Aktual.com — Menukiknya harga minyak dunia ke level terendah dalam kurun waktu 12 tahun terakhir diprediksi akan mengancam ketahanan energi nasional.
Pasalnya dalam kondisi jangka panjang dengan harga minyak yang rendah, dari sisi pasokan akan membuat kegiatan eksplorasi dan produksi menurun, akibatnya produksi nasional cenderung akan menurun dan tambahan cadangan minyak juga tidak ada.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) yang juga Kepala Divisi PPA SKK Migas, Benny Lubiantara mengungkapkan, pada kondisi produksi nasional menurun sementara harga minyak rendah, akan mendorong konsumsi yang boros sehingga permintaan akan terus meningkat.
“Dalam jangka panjang, kesenjangan atau gap antara pasokan/produksi dengan permintaan/konsumsi akan semakin melebar, sehingga stok atau cadangan akan berkurang”, kata Benny saat acara diskusi Luncheon Talk Indonesia Oil & Gas Industry The Challenges Ahead di Gedung SKK Migas City Plaza, Rabu (13/1).
Benny melanjutkan, dengan kondisi kesenjangan yang terjadi, konsumsi yang semakin meningkat, pada saat harga minyak kembali naik tentu akan mengancam ketahanan energi nasional.
“Ya ketahanan energi nasional menjadi sangat rentan,” lanjutnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan