Gerakan Houthi, yang wilayah kendalinya mencakup Sanaa, sedang bertempur melawan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, dan didukung gabungan militer pimpinan Saudi, dalam perang yang telah menewaskan setidaknya 10.000 orang dan menjadikannya sebagai salah satu bencana kemanusiaan.
Pada bulan ini, seorang pejabat tinggi PBB mengutuk sebuah laporan terkini terkait serangan udara di Yaman, termasuk terhadap sebuah rumah yang dihuni anak-anak, ia mengatakan bahwa serangan tersebut menunjukkan bahwa mereka “mengabaikan” keamanan warga masyarakat.
Sekutu pimpinan Saudi menolak telah menyasar rumah keluarga tersebut setelah seorang petugas kesehatan mengatakan sembilan warga sipil tewas dalam sebuah serangan udara.
Selain menyerang sasaran militer, serangan udara juga telah menghantam rumah sakit, sarana umum dan pelabuhan, memperburuk keadaan krisis kemanusiaan di sana.
Sebuah laporan dari badan bantuan internasional pekan lalu mengatakan bahwa Yaman telah mengalami lebih banyak serangan udara di paruh pertama tahun ini daripada pada 2016 secara keseluruhan, meningkatkan jumlah kematian warga sipil dan memaksa lebih banyak orang untuk meninggalkan rumah mereka.
Laporan tersebut tidak menyatakan pihak manapun sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan yang terjadi, namun sekutu telah mengendalikan wilayah udara Yaman sejak perang dimulai pada Maret 2015. Pasukan AS juga telah melakukan serangan udara atau penyergapan sesekali menggunakan pesawat nirawak.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan jumlah korban tewas sejak perang dimulai pada Maret 2015 dengan angka lebih dari 10.000 jiwa.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby