26cppforty01 to 05 Members of the New Peoples Army (NPA) belonging to the Pulang Bagani Command celebrate the 40th Founding Anniversary of the Communist Party of the Philippines (CPP) somewhere in Davao City on Friday, December 26, 2008. The NPA, which is the armed wing of the CPP, has been fighting for the establishment of the Marxist state in the Philippines since 1968. AKP Images/ Ruby Thursday More

Jakarta, Aktual.com — Lima gerilyawan komunis tewas dalam bentrokan dengan pasukan khusus tentara Filipina, seorang juru bicara militer mengatakan pada Rabu (19/8).

Bentrokan terjadi pada Selasa (18/8) dekat kota Pangantucan di pulau utama selatan, Mindanao, salah satu dari beberapa daerah di mana Tentara Rakyat Baru (NPA) melakukan pemberontakan yang telah berlangsung puluhan tahun.

“Ini benar-benar penyergapan, namun pasukan khusus kami membalas dengan tembakan,” kata juru bicara militer setempat Kapten Alberto Caber yang menggambarkan gerombolan pemberontak sekitar 60 orang.

Ia mengatakan kepada wartawan bahwa mendapat laporan pemberontak NPA ada di wilayah tersebut sehingga pasukan khusus diterjunkan ke sana untuk memverifikasi.

Mayat lima gerilyawan itu ditemukan setelah bentrokan tersebut, tambah Alberto.

Kekuatan NPA yang berjumlah 4.000 orang telah melakukan serangan gerilya selama 46 tahun, dan diklaim telah menewaskan puluhan ribu jiwa, sebagian besar di daerah pedesaan yang terperosok dalam kemiskinan.

Perundingan perdamaian telah terhenti di bawah pemerintahan Presiden Benigno Aquino karena pemerintah menolak untuk mengabulkan permintaan pemberontak membebaskan sejumlah pemimpin mereka yang ditangkap dan sedang menghadapi tuntutan pidana.

Artikel ini ditulis oleh: