Jakarta, Aktual.co —PD Pasar Jaya akan segera memperbaiki pengelolaan pasar tradisional di Jakarta secara menyeluruh dengan menggunakan dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta DKI Jakarta sebesar Rp 170 miliar dari total PMP sebesar Rp 5 triliun.
Dengan dana tersebut, PD Pasar Jaya akan melakukan perbaikan terhadap pasar tradisional di Jakarta yang saat ini dirasa masih kurang layak seperti meremajakan pasar-pasar tradisional di Jakarta termasuk menghilangkan image becek dan bau dalam lingkungan pasar.
“Kalau image ini nggak hilang, maka kita nggak siap bersaing. Kalau kita tidak siap bersaing, maka pasar tradisional akan mati pelan-pelan,” ujar Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis ketika dihubungi, Kamis (30/10).
Ditambah lagi, PD Pasar Jaya diharuskan pihak Pemprov DKI membangun pasar rakyat senilai Rp 159,8 milar di 13 lokasi di Jakarta dengan jumlah tempat usaha sebanyak 4.671 unit dan pasar terpadu dengan rusunami atau rusunawa senilai Rp 988,8 miliar di delapan lokasi pasar. Dengan rincian 6.110 unit tempat usaha dan 4.615 unit rusun.
Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk perbaikan manajemen pasar tradisional dan mengubah prilaku pedagang dalam hal pelayanan dan kualitas barang dagangan. Ditambah lagi, rencana pembayaran retribusi non cash melalui bank yang harus disosialisasikan kepada pedagang.
“Kita akan perbaiki internal kita, fisik bangunan dan perilaku pengelolanya akan kita ubah, juga pedagang akan berubah. Sehingga nanti tahun ini, tidak ada lagi pembayaran cash, semua harus melalui bank,” ujarnya.
Sebagai informasi, PMP sebesar Rp 5 triliun untuk PD Pasar Jaya disetujui oleh DPRD DKI periode 2009-2014 pada 21 Agustus lalu melalui pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang perubahan atas Perda nomor 2 tahun 2009 tentang PD Pasar Jaya.
Dari dana Rp 5 triliun tersebut akan diberikan kepada PD Pasar Jaya secara bertahap agar penggunaannya lebih efisien dan lebih tepat sasaran.
Artikel ini ditulis oleh: