Jakarta, Aktual.com — Rasa manis alami dalam buah-buahan yang tidak berlebih, serta serat yang tinggi memiliki keuntungan, yaitu ketika insulin dalam tubuh cukup rendah kemudian kita memakan ruthabh saat berbuka puasa, menjadikan tubuh mendapatkan asupan gula yang tidak berlebihan.

Kemudian, tubuh akan merespon secara normal, dengan ini insulin yang sebelumnya rendah akan naik secara perlahan. Dengan begitu glikogen tidak langsung disimpan dan menjadikan lemak di bawah kulit.

Apa asupan tepat saat kita tidak memiliki Kurma?

Apabila tidak tersedia Ruthab, maka biasanya Rasulullah SAW akan menggantinya dengan mengonsumsi air. Air disini dimaksudkan air putih atau air bening yang belum dicampur dengan sirup, teh, ataupun bahan lain. Pertanyaannya, mengapa Rasulullah mengganti dengan air?

Menurut penelitian, air putih berfungsi membuat saluran pencernaan kita menjadi siap untuk menerima makanan yang berat seperti nasi. Selain itu masih ada lagi manfaat lainnya, yaitu mempersiapkan usus untuk menyerap makanan dengan lebih optimal.

Kenapa lebih baik meminum air putih tanpa bahan tambahan seperti sirup? ini karena air putih memiliki kinerja yang lebih optimal dibandingkan dengan yang sudah dicampur bahan-bahan lain.

Berikut manfaat buah kurma yang diterangkan Rasulullah SAW:

1. Bisa mencegah stroke, karena mengandung zat berupa kalium tinggi yang dibutuhkan untuk mengatur denyut jantung, mengatur tekanan darah, dan mengatur konstraksi otot.

Para peneliti menyebutkan, mengkonsumsi ekstra kalium dalam jumlah 400mg/hari dapat menurunkan kemungkinan terkena serangan stroke hingga 40%. Ini sama artinya ketika kita memakan Tamr sebanyak 65 gr (lima butir Tamr).

2. Sebagai penangkal racun karena mengandung vitokimia dan zat antioksidan, dengan cara memakan tujuh butir kurma setiap harinya.

3. Terdapat karbohidrat kompleks, karena itu kita akan mendapatkan energi yang tahan lama.

4. Tamr berkhasiat membuat usus lebih kuat serta membantu saluran kencing lebih lancar (apabila kita rebus).
5. Ruthab memiliki pengaruh baik pada saat Ibu sedang melahirkan. Yaitu mengontrol laju gerak rahim serta menambah waktu sistolenya lebih lama (sistolenya yitu kontraksi jantung begitu di pompa ke pembuluh nadi).

Ruthab juga mencegah terjadinya pendarahan serta mempercepat pengembalian rahim seperti posisi semula, hal ini disebabkan oleh hormone oxytocine.
“Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Rabb Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini” [Maryam : 25-26]

6. mampu menenangkan syaraf terhadap kelenjar gondok bagi penderita penyakit gondok.

7. Mengandung vitamin A yang bagus untuk memelihara kelembaban serta kejelian mata, menguatkan kekuatan penglihatan, kekebalan infeksi, dan menenangkan sel syaraf.
8. Sebagai sumber energi, yaitu sebanyak 323 kkal dalam 100gr

9. Mencegah terjadinya penyakit kanker usus besar, hal ini disebabkan karena terdapat kandungan serat tinggi sehingga membantu selaput lendir usus serta meningkatkan bahan kimia sehingga dapat mencegah kanker usus besar.

10. Sangat di anjurkan dijadikan menu berbuka puasa, karena membuat tubuh menghasilkan insuline secara perlahan.
Dahulu umat Islam di dunia hanya mengikuti sunah Rasul tanpa tahu sebenarnya apa manfaat yang terkandung di dalamnya dalam segi ilmu pengetahuan serta sains karena memang zaman dahulu ilmu pengetahuan tidak semaju seperti sekarang

Namun seiring perkembangan zaman, sekarang banyak sekali penelitian yang membuktikan bahwa khasiat serta manfaat dalam buah kurma sangat besar, bahkan mungkin jika para umat Islam pada zaman dahulu tahu, pastilah keimanan mereka akan bertambah dan bertambah lagi karena tahu dan kagum setelah mengetahui manfaat buah manis yang satu ini.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah SWT,” (Al-Ahzab [33]: 21). (Dari berbagai sumber/ tamat)

Artikel ini ditulis oleh: