Jakarta, Aktual.com — Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan pengembangan investasi industri perkapalan ke 12 lokasi potensial, baik yang sudah lama maupun baru dikembangkan.
Ke-12 wilayah tersebut adalah Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Papua, Kawasan Perdagangan Bebas Batam, Wongsorejo Industrial Estate Banyuwangi serta Kawasan Industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Jawa Timur.
“Keduabelas lokasi tersebut berpotensi mendukung industri perkapalan dalam berbagai lini. Riau memiliki potensi untuk industri ship repair, sementara Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Papua, serta kawasan Industri Batam, JIIPE, dan Banyuwangi berpotensi baik untuk industri ship repair maupun ship building,” ujar Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba Hutapea dalam keterangan resminya, Selasa (7/7).
Lebih lanjut dikatakan dia, BKPM juga gencar melakukan kegiatan promosi investasi untuk mendorong investasi sektor perkapalan. BKPM sejak Oktober 2014-Mei 2015 telah menerima minat investasi sektor perkapalan senilai USD9,3 miliar, yang jika terealisasi berpotensi menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 700 ribu orang.
“Hitungan kasar BKPM, setiap investasi USD1 juta dapat menyerap 75 tenaga kerja langsung,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BKPM, Franky Sibarani menyatakan fokus investasi sektor perkapalan yang akan diambil BKPM adalah investasi jenis kapal yang belum bisa diproduksi oleh dalam negeri dan terintegrasi dengan industri komponen. Dia berharap berkembangnya industri galangan kapal juga dapat memicu investasi pada industri komponen perkapalan.
“70 persen bahan baku pembuatan kapal di Indonesia saat ini masih diimpor yang antara lain terdiri dari mesin, propeller, boiler, sea water treatment, marine cable, peralatan navigasi serta komunikasi dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, keberadaan industri komponen kapal penting untuk mendukung industri perkapalan dalam negeri,” jelas Franky.
Menurut data BKPM, sepanjang 2010-2014 realisasi investasi industri galangan kapal tercatat sebesar USD212,5 juta dengan total 107 proyek yang terlaksana. Jumlah ini berasal dari sepuluh besar negara investor di industri galangan kapal, yaitu Singapura, Inggris, Mauritius, Malaysia, Korea Selatan, Jerman, Australia, New Zealand, Swedia dan Jepang.
Artikel ini ditulis oleh: