Jakarta, Aktual.com — Sahabat dalam pengertian umum merupakan teman yang selalu akrab dengan seseorang. Sedangkan, makna sahabat sejati itu yakni menjadikan teman akrab sampai melahirkan sebuah ikatan emosional sehingga sangat sulit mendefinisikan artinya kecuali dengan perasaan.
Namun, persahabatan di dalam Islam dapat diberi pengertian sebagai ukhuwah antara sesama akidah, dengan memiliki visi dan misi hidup yang sama. Yaitu, meraih ridho Allah SWT.
Kehangatan serta keakraban yang terjalin dalam sebuah persahabatan dinilai mampu mempengaruhi psikologis seseorang. Begitu juga dengan ajaran Agama Islam yang menganjurkan untuk memiliki hubungan dengan seseorang dalam ikatan persahabatan.
Ada tujuh ragam bentuk persahabatan yang dapat kita pahami dan diajarkan oleh ajaran agama Islam diantaranya:
1. Ta’aruffan
Persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, dan lainnya.
2. Taariiihan
Persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama, dan sebagainya.
3. Ahammiyyatan
Persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.
4. Faarihan
Persahabatan yang terjalin karena faktor hobi, seperti futsal, badminton, berburu, memancing, dan sebagainya.
5. Amalan
Persahabatan yang terjalin karena seprofesi, misalnya sama-sama guru, dokter dan sebagainya.
6. Aduwwan
Sahabat tetapi musuh, depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya,
“Bila kamu memperoleh ni’mat, ia benci, bila kamu tertimpa musibah, ia senang…” (QS 3:120). Rasulullah mengajarkan doa”, Allahumma ya Allah selamatkanlah hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku ia sembunyi tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan”.
7. Hubban Iimaanan
Sebuah ikatan persahabat yang lahir batin, tulus saling cinta, dan sayang karena ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam-diam dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya. Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta’ala.
Persahabatan yang dilakukan karena Allah SWT terdapat pada poin terakhir.“Teman-teman akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS 43:67). Sedangkan yang lainnya akan sirna di Akhirat.
Artikel ini ditulis oleh: