Semarang, Aktual.com — Stok beras di pabrik penggilingan beras, Dempet, Kabupaten Demak ludes sejak seminggu menjelang perayaan hari raya Idul Fitri. Akibat kelangkaan beras, memaksa harga melambung naik dari beberapa hari lalu.
Saat ini, rata-rata harga beras di atas Rp 8200 perkilogram setiap pembelian 1 ton bagi pengecer beras. Sedangkan, harga normal pasaran mencapai Rp 9000 dengan kualitas sama.
Nur Sholikin Rasyid, pengecer beras asal Perumahan Beringan Elok Ngaliyan Semarang mengaku tak mendapatkan stok apapun di sepanjang pabrik selipan beras. Padahal permintaan beras setiap hari mencapai dua ton lebih.
“Dua hari ini beras kosong di tempat langganan. Semisal ada beras, tapi harganya sudah di atas Rp 8700. Sedangan, harga jual kita Rp 9000. Untungnya kecil untuk biaya operasional sudah tipis,” kata dia, Kamis (16/7).
Hal itu pun membuat dia bolak-balik mencari beras di Demak, yang memiliki kualitas bagus dengan harga lebih murah. Dia pun terkadang harus mengambil beras asal Sragen. Sebelum H-5 lebaran Idul Fitri, kata dia, pengambilan harga beras di pabrik selipan rata-rata Rp 7800-Rp 8000. Namun, ketika kebutuhan beras tinggi untuk kebutuhan zakat fitrah, harganya sudah melambung tinggi dan stok kosong.
Karena kehabisan dan penaikan harga beras memasuki akhir bulan Ramadhan, dia pun terpaksa membeli harga yang mahal. Sebaliknya, harga jual beras pun tinggi yang biasanya rata-rata Rp 9000, kini dijual Rp 9500.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu