Jakarta, Aktual.com — Kendaraan arus balik yang melintas jalur utama di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada H+1 Lebaran terlihat lancar. Berdasarkan pantauan di jalur utama mudik, mulai pertigaan Bangak hingga perempatan Sunggingan Boyolali, sampai pukul 19.00 WIB kendaraan pribadi roda empat dari arah timur (Solo) menuju Kota Boyolali cukup rapat dan lancar.
Namun, kendaraan arus balik dari arah timur (Solo) di beberapa tempat rambu lampu merah, sering terjadi antrean panjang, seperti di pertigaan lampu merah Bangak, pertigaan Ngangkruk, dan perempatan Sunggingan atau depan terminal bus Boyolali.
Meskipun, kendaraan ke arah Semarang atau Jakarta sudah ada peningkatan, arus lalu lintas relatif rapat lancar. Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Boyolali AKP Demianus Palulungan, kendaraan dari arah Semarang (barat) menuju Solo (timur) melintas di Boyolali padat. Kendaraan pribadi berpelat nomor luar kota masih banyak bermobilisasi di wilayah Boyolali.
Ia mengatakan kendaraan arus balik dari Solo menuju Semarang melintas Boyolali masih cukup “landai” meski ada peningkatan dibandingkan dengan hari sebelumnya. Pihaknya memperkirakan puncak arus balik terjadi pada Senin (20/7) malam atau H+2 Lebaran dan Selasa (21/7) malam atau H+3 Lebaran.
Hasil pemantauan petugas di lapangan, arus kendaraan dari Ampel menuju Kota Boyolali masih padat, sedangkan sebaliknya hal serupa terjadi juga dari arah Solo menuju Semarang.
“Namun, arus kendaraan berjalan tetap lancar dan kadang terjadi antrean panjang di beberapa titik lampu merah,” katanya.
Pihaknya tidak bisa memperkirakan jumlah kendaraan yang masuk Boyolali, karena perhitungan tersebut dilakukan di wilayah “exit pool”, seperti Sragen, Wonogiri, Brebes, dan Cilacap.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Boyolali Bony Facio Bandung, pihaknya memprediksi arus balik di Boyolali mulai meningkat pada Senin (20/7) malam.
“Arus balik kendaraan menuju Jakarta yang melintas Boyolali, pada H+1 Lebaran ini, belum begitu kelihatan meski ada peningkatan dibanding hari sebalumnya,” katanya.
Ia menjelaskan kemacetan masih terjadi di beberapa jalur utama, seperti depan Pasar Ampel dan sekitar Sunggingan. Namun, hal itu tidak sampai terjadi macet total, karena arus kendaraan masih berjalan lancar.
“Bahkan, arus kendaraan di dalam Kota Boyolali kadang-kadang berjalan pelan-pelan karena banyaknya kendaraan yang parkir di pinggir jalan sehingga terjadi penyempitan. Pemudik banyak yang berbelanja makanan khas dan wistawa kuliner di Boyolali,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby