Jakarta, Aktual.com —  Kerja sama investasi antara Indonesia dan Singapura akan terfokus pada tiga sektor, yaitu maritim, infrastruktur dan manufaktur. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan akan menggandeng lembaga pemerintah Singapura terkait investasi dan perdagangan luar negeri untuk mendorong masuknya investasi Singapura di ketiga sektor tersebut.

“Dalam kegiatan business forum Indonesia-Singapura, kami mengadakan pembicaraan dengan kepala lembaga pemerintah Singapura yang mengurusi investasi dan perdagangan luar negeri Singapura, untuk menindaklanjuti kunjungan Presiden Jokowi ini. Ketiga sektor tersebut merupakan fokus pemerintah untuk dikembangkan mendorong ekonomi Indonesia ke depan yang berbasis produksi,” ujar Franky dalam keterangan resminya, Rabu (29/7).

Franky menambahkan, Singapura merupakan salah satu dari lima negara yang menjadi fokus pemasaran investasi BKPM. Negara lainnya adalah Jepang, Korea Selatan, Tiongkok dan Taiwan. Singapura merupakan negara yang paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia.

Menurut data BKPM, total investasi Singapura ke Indonesia periode 2010-Semester I 2015 sebesar USD28,35 miliar dengan fokus pada sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi (46 persen); tanaman pangan dan perkebunan (12 persen); pertambangan dan industri makanan (masing-masing 7 persen); serta listrik, gas, dan air (5 persen).

“Potensi investasi dari Singapura masih terbuka lebar untuk ditingkatkan, karena rasio investasinya sepanjang 2005-2014 dalam kisaran 61,67 persen. Sementara itu stock net izin prinsip investasi Singapura periode 2010-Semester I 2015 yang belum terealisasi masih USD50,2 miliar,” tambah Franky.

Sebagaimana diberitakan, Presiden Jokowi mengharapkan adanya diversifikasi investasi Singapura di Indonesia, termasuk ke sektor agribisnis, transportasi, komunikasi dan energi. Sementara itu, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyatakan Indonesia selalu menjadi tujuan utama investasi Singapura. Menurut PM Lee, pengusaha Singapura tidak hanya memfokuskan investasi di Batam, tapi juga di wilayah Indonesia lainnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka