Jakarta, Aktual.com — Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini masih bergerak di zona pelemahan. Mata uang Garuda terus merangkak ke level Rp.13.550.
Berdasarkan data Blomberg Dollar Index, Kamis (6/8), rupiah dibuka di level Rp13.534 per dolar AS, atau melemah 19 poin atau 0,14% dari posisi perdagangan penutupan Rabu (5/8) kemarin, yakni Rp13.500 per dolar AS.
Di data kurs Bank Mandiri, kurs jual berada di level Rp.13.550, sedangkan kurs beli berada di posisi Rp13.510
Pada perdagangan pagi ini, mata uang di Asia tenggara kompak melemah. Dolar Singapura (-0,02%), peso Filipina (-0,07%), ringgit Malaysia (-0,27%), baht Thailand (-0,05%), dan rupiah melemah 0,14%.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengemukakan, belum ada sentimen positif yang dapat menggerakkan rupiah saat ini.
“Tetap antisipasi serta cermati setiap sentimen yang dirilis,” ujarnya.
Pada Kamis (6/8) Reza memprediksi laju rupiah di bawah level 13.506, yaitu Rp13.536-13.510 (kurs tengah BI).
Rilis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2015 yang belum cukup kuat menahan pelemahan laju rupiah. Selain itu, reaksi pemerintah yang terkesan tenang menanggapi pelemahan rupiah justru memberikan sentimen negatif.
“Masih adanya imbas negatif dari rilis pelemahan consumer confidence Indonesia yang turun 1,4 poin ke level 109,9 juga memberikan sentimen negatif pada laju rupiah,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Artikel ini ditulis oleh: