Jakarta, Aktual.com —  Bank sentral China kembali melakukan devaluasi atas mata uangnya, meski tidak sebanyak dua hari sebelumnya. Devaluasi Yuan yang berulang-ulang memberikan angin segar bagi mata uang emerging market.

“Mulai berkurangnya devaluasi tersebut memberikan angin segar bagi mata uang emerging market untuk kembali terapresiasi,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (14/8).

Lebih lanjut dikatakan dia, bank sentral China kali ini sengaja tidak terlalu agresif dalam mendevaluasi yuan agar tidak terjadi currency war yang dapat membuat pasar panik. Rupiah pun dapat mengambil kesempatan untuk menguat meski hanya sementara.

Pada Jumat (14/8) laju rupiah diperkirakan Reza berada di atas target support 13.765, yaitu Rp13.753-13.740 (kurs tengah BI). Menurutnya, sentimen dari yuan dapat mengangkat rupiah. Meski baru bersifat sentimen, namun cukup membuat rupiah menguat.

“Tentunya kami berharap penguatan tersebut dapat berlanjut. Tetap cermati sentimen dan berita yang dirilis,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka