Jakarta, Aktual.com — Di tengah maraknya perdebatan seputar film Iran yang baru diluncurkan tentang sosok Nabi Muhammad (SAW), Mufti Arab Saudi mengecam film ini sebagai suatu hal yang “tidak benar”. Dengan mengatakan, bahwa Islam tidak mengizinkan Rasulullah SAW, digambarkan dalam wujud manusia dalam film tersebut.
“Ini adalah film ‘Magian’ dan ‘kerja’ yang bermusuhan terhadap Islam,” tegas Sheikh Abdulaziz Al-Asheikh, sekaligus ketua Komisi Scholars Senior dan Dewan Ifta, mengatakan kepada surat kabar Al-Hayat, Rabu (9/9).
Mufti menambahkan, bahwa Nabi (SAW) memiliki ciri-ciri fisik dan moral yang khusus yang tidak boleh digambarkan dalam film.
“Para pembuat film tidak mencerminkan realitas,” tegasnya.
“Ini adalah pekerjaan cabul yang tidak memiliki agama. Ini adalah fitnah benar-benar Islam. ”
Film “Muhammad”, dirilis di Bioskop pada Kamis pekan lalu.
Menjadi bagian pertama dari trilogi tentang kehidupan Nabi, bagian itu menggambarkan peristiwa sebelum kelahirannya dan sampai masa remajanya, sebelum ia menjadi Nabi.
Ini pertama kali ditampilkan kepada publik dalam upacara pembukaan festival ‘Teheran Fajr internasional Film’ pada Januari lalu, yang bertepatan dengan ulang tahun revolusi Islam pada 1979 silam.
Untuk diketahui, sebagai sinematografer Italia, Vittorio Storaro, yang tiga kali pemenang Oscar, telah bekerja pada berbagai kombinasi terang dan gelap untuk membuat penggambaran agama dalam film mungkin serta tidak akan membuat wajah Nabi Muhammad.
Dengan biaya produksi yang sangat besar diperkirakan menelan biaya sebesar $ 40 juta, film ini merupakan hasil kerja keras dari Majidi selama lebih dari tujuh tahun untuk menghasilkan apa yang disebut sebagai hanya fitur anggaran besar kedua dibuat tentang Nabi.
Al-Asheikh memperingatkan terhadap mereka yang menampilkan atau mengedarkan film ini dengan mengatakan untuk tidak mengolok-olok dan melecehkan Nabi Muhammad SAW.
Artikel ini ditulis oleh: