Jakarta, Aktual.com — Syekh Ihsan Muhammad Dahlan lahir pada 1901 silam, dimana ia merupakan putra dari seorang Ulama yang sejak kecil tinggal di lingkungan Pesantren yaitu KH Dahlan bin Saleh dan Ibunya Istianah merupakan pendiri Pondok Pesantren Jampes.
Kakeknya adalah Kiai Saleh, seorang Ulama asal Bogor,Jawa Barat. Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampesi merupakan seorang Ulama yang pendiam dan tidak suka atas publikasi. Namun dia merupakan salah satu Ulama paling berpengaruh dalam penyebaran ajaran Islam di wilayah Nusantara pada abad 19.
Syekh Ihsan Muhammad Dahlan lebih dikenal sebagai pengasuh pondok pesantren Jampes yang berada di Kediri, Jawa Timur. Syekh Ihsan Muhammad Dahlan juga dikenal sebagai seorang yang ahli dalam bidang ilmu-ilmu falak, fikih, Hadis, dan bidang ilmu agama lainnya.
Oleh sebab itu sudah banyak karya tulis yang diciptakannya, seperti dalam bidang ilmu tasawuf, akhlak, dan fikih. Semasa mudanya, ia terkenal suka membaca berbagai macam buku, dari buku agama hingga yang lainnya. Dari yang berbahasa Arab hingga Indonesia.
Adapun semboyan hidupnya yaitu, ‘tiada hari tanpa membaca’. Disamping ia suka membaca, Syekh Ihsan Muhammad Dahlan juga gemar menulis. Naskah yang ia tulis berisi ilmu agama atau yang bersangkutan dengan kedudukannya sebagai pengasuh pondok pesantren.
Pada 1930, ia menulis sebuah kitab yang berjudul Tashrih Al-Ibarat yang merupakan penjabaran dari kitab Natijat Al-Miqat karya KH Ahmad Dahlan. Lalu pada 1932, ia kembali menulis sebuah kita tasawuf berjudul Siraj Al-Abidin yang kemudian buku ini mengharumkan nama pondok pesantren Jampes dan juga Bangsa Indonesia.
Masih banyak lagi kitab-kitab yang ia ciptakan seperti kitab Manahij Al-Amdad yang merupakan penjabaran dari kitab Irsyad Al-Ibad Ilaa Sabili Al-Rasyad karya Syekh Zainuddin Al-Malibari dan kitab Irsyad Al-Ikhwan Fi Syurbati Al-Qahwati wa Al-Dukhan yaitu sebuah kitab yang khusus membicarakan minum kopi dan merokok dari segi hukum Islam. (Laporan Reporter Aktual.com: M Fikry Hizbullah)
Artikel ini ditulis oleh: