Jakarta, Aktual.com — PT PLN (Persero) menerjunkan Tim Gabungan yang berasal dari PLN Wilayah Suluttenggo, AP2B Sistem Minahasa, PLN Area Palu, Tim PDKB Manguni serta dari UPK Jaringan Sulawesi II untuk melakukan upaya percepatan recovery pasokan listrik di beberapa daerah di Sulawesi Tengah sebagai akibat terganggunya 3 (tiga) buah tower transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 ribu volt (SUTT 150 kV). Akibat hal tersebut, pasokan listrik ke beberapa daerah, seperti Poso, Parigi, Sigi, Donggala dan Palu, menjadi terkendala dan menyebabkan defisit daya listrik yang mengharuskan PLN melakukan pemadaman secara bergilir.
“Tim Gabungan ini telah dapat melakukan pekerjaan recovery dan mengoperasikan 1 dari 2 line. Untuk mempercepat recovery pemulihan gangguan di 3 tower transmisi 150 kV, telah dibentuk tim gabungan, termasuk dengan dukungan rekan-rekan kami dari UPK Jaringan Sulawesi II yang bekerja mulai Selasa siang ini diawali dengan investigasi pendahuluan, kemudian Tim akan efektif bekerja pada Rabu pagi dan diharapkan pada Rabu sore 1 line telah dapat dioperasikan untuk menyalurkan listrik dari PLTA Poso,” ujar GM PLN Suluttenggo, Baringin Nababan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (22/9).
Seperti diketahui, bahwa penyebab terganggunya 3 tower transmisi adalah karena tumbangnya pohon besar yang berada di sisi tebing yang menimpa jaringan transmisi. Sebelumnya di lokasi sekitar tower, terjadi kebakaran hutan di daerah Pamona, Poso.
“Kerusakan yang menimpa 3 tower milik PLN adalah Tower 79: 2 line kendor dan beberapa keping isolator pecah, Tower 80: line 1, 3 set Traverse jatuh ke tanah, line 2, 3 set Traverse bengkok ke dalam, Tower 81: line 1, 3 berkas kawat lepas dari isolator,” jelasnya.
Dampak dari terganggunya 3 tower tersebut, pasokan listrik dari PLTA Poso ke arah Gardu Induk (GI) Poso sebesar 8 MW, ke GI Tambarana 9 MW, dan juga ke GI Sidera (Palu Baru) yang menyuplai kebutuhan listrik sebesar 24 MW menjadi terkendala.
Untuk tahap awal, telah dilakukan manuver pola operasi dengan mengalihkan beban GI Tambarana yang disuplai dari GI Parigi, kemudian suplai listrik ke GI Sidera dipasok dari sistem 20 kV Palu. PLN mengoptimalkan suplai dari seluruh pembangkit listrik yang ada (existing) untuk mengurangi defisit daya yang terjadi karena hilangnya untuk sementara waktu pasokan listrik dari PLTA Poso.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka