Jakarta, Aktual.com — Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Hubungan Arab dan Afrika akan memanggil diplomat Arab Saudi. Pemanggilan itu dilakukan usai protes keras ke Saudi terkait tewasnya jemaah haji di Mina.

“Komite itu akan memfasilitasi komunikasi diplomatik, pengiriman para jemaah yang terluka sesegera mungkin, dan dukungan logistik. Menteri Kesehatan akan mengirim petugas kesehatan ke Saudi melalui armada udara,” kata Wamenlu Iran untuk Hubungan Arab dan Afrika bernama Hossein Amir Abdollahian memberitahu wartawan, soal komite khusus telah didirikan lewat dekrit presiden terkait insiden ini, Kamis (24/9).

Dia mengatakan secara keseluruhan belum ada statistik jelas terkait jumlah korban tewas dan luka-luka di Mina. Dalam sambungan telepon terakhir dengan aparat Saudi, Hossein mengaku diberitahu ada blokade jalanan yang menghalangi pengiriman korban luka-luka ke rumah sakit.

“Jelas, kami tak lagi akan mengacuhkan sikap Saudi yang tak bertanggung jawab dan akan memanggil chargé d’affaires (diplomat yang berstatus kuasa usaha tetap) mereka untuk menyuarakan protes paling keras kami terhadap sikap tak bertanggung jawab dan mis-manajemen dari hubungan di insiden Mina,” kata dia.

Dikabarkan lebih dari 700 jemaah tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka. Sebanyak 43 warga Iran adalah sebagian di antara para korban tersebut. Mina adalah wilayah dekat Makkah. Insiden terjadi di Mina pagi hari waktu setempat, lokasi kejadian berada di pertemuan Jalan 204 dan 223.

Pemerintah Iran Protes

Pemerintah Iran secara gambalang telah menyalahkan Pemerintah Arab Saudi atas musibah yang menewaskan lebih dari 700 orang jemaah haji itu. Kepala organisasi haji Iran Said Ohadi mengatakan, Pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab atas kesalahan pengamanan hingga insiden nahas itu terjadi.

Terlebih, Said Ohadi mempertanyakan dua jalur yang ditutup. Biasanya dua jalur tersebut bisa dilalui dalam prosesi lempar jumroh. Akibat penutupan jalur itu, tinggal tersisa tiga jalur yang bisa dilalui untuk lontar jumroh di Mina.

“Ini menyebabkan insiden tragis itu terjadi,” ujar Said Ohadi seperti yang dikutip dari AFP.

“Musibah hari ini memperlihatkan kesalahan manajemen dan kurang seriusnya (Arab Saudi) dalam menangani keselamatan jemaah. Tidak ada penjelasan lain, pemerintah Saudi harus bertanggung jawab,” ujar Ohadi.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu