Medan, Aktual.com — Calon Wali Kota Medan Ramadhan Pohan mengatakan, bahwa pemerintahan harus dikelola melalui kerjasama seluruh jajaran dari atas ke bawah. Butuh ‘super tim’ agar dapat menjadikan Medan lebih baik.
“Medan ini adalah milik kita bersama. Jadi bukan cari Superman. Tetapi kita ingin bentuk ‘super tim’ yang terdiri dari Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekda, dan 33 Kepala Dinas, 21 Camat, 151 Lurah dan 2001 Kepala Lingkungan. Jadi inilah yang akan mengeroyok Medan menjadi lebih baik,” papar Ramadhan Pohan pada balasan kunjungan ke Badan Pembinaan Qari-Qariah, Hafiz-Hafizah dan Seni Kaligrasi Al Quran (Bapkah) Sika Jalan M Yakub, Medan, Minggu (27/9).
Kehadiran Ramadhan yang disambut puluhan orang warga binaan lembaga terserbut, disuguhi kritik masyarakat tentang buruknya pelayanan pemerintah terkait administrasi kependudukan serta pembagian jatah subsidi seperti beras miskin yang dirasa tidak adil dan sesuai peruntukan. Akibatnya, muncul sikap skeptis atas keberadaan aparat pemerintah selama ini.
“Perubahan di Medan sudah amat diperlukan. Jadi bagi saya, tidak ada satu jabatan pun yang didapat pakai duit (uang), supaya aparat pemerintah tidak sibuk mengembalikan bayarannya dan fokus mengurusi rakyat. Tanpa itu, Medan sulit untuk Bangkit,” sebut calon wali kota dari pasangan Ramadhan Pohan-Eddi Kusuma (REDI) ini.
Selain itu, ia menyampaikan jika pemimpin Kota Medan kedepan, harus punya tiga hal, yakni otak, hati dan nyali (keberanian). Hal itu agar masalah-masalah yang selama ini tidak dapat diselesaikan, bisa dituntaskan. Sala satu jalannya adalah, memberikan posisi menggunakan uji kompetensi. Dimana lelang jabatan berdasarkan kapasitas, kapabilitas, kompetensi dan integritas.
“Punya hati agar punya sensitifitas terhadap masyarakat. Dan keberanian menegakkan aturan. Kalau tifak berani, kepada siapa lagi rakyat itu bersandar, siapa lagi yang mau diteladani,” kata calon nomor urut 2 ini.
Pimpinan Bapqah Sika Sumut Ustadz H Lagut Sutan Pulungan menyebutkan, Kota Medan membutuhkan sosok pemimpin yang peduli dan memperlakukan masyarakatnya dengan adil dan tidak ‘pilih kasih’. Sebagaimana lembaganya itu merupakan salah satu kelompok pembinaan alquran. Dengan jumlah warga aktif sedikitnya 600 orang jemaah.
“Kita lihat visi misi beliau diantaranya mengembangkan dakwah dan ummat melalui lembaga pembinaan alquran,” sebut Ustadz Lagut yang mengharapkan ada warna baru dalam hal tampilan pengembangan keislaman di Medan.
Usai berbincang dengan sejumlah warga, Ramadhan juga menyempatkan berbincang dengan salah satu Qariah tingkat Nasional Khomsiati Harahap. Dari ‘ngobrol’ singkat itu, dirinya juga mendapat dukungan langsung untuk bisa dimenangkan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Medan, 9 Desember 2015 mendatang.
Artikel ini ditulis oleh: