Helikopter MI-171 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) parkir di base ops Landasan Udara (Lanud) Palembang menunggu jarak pandang membaik, Palembang, Sumsel. Senin (28/9). Berdasarkan data dari BMKG jarak pandang di Palembang mengalami penurunan hingga 300m. Operasi pemadaman kebakaran lahan dari udara (water boombing) tidak dapat dilakukan jika jarak pandang dibawah 1500m. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz/15

Medan, Aktual.com — Helikopter EC 130 PK-BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) yang hilang kontak sejak pukul 11.30 Wib terbang untuk urusan bisnis.

Demikian dikatakan Manajer Humas dan Protokoler Bandara Kuala Namu Wisnu Budi Setianto kepada Aktual.com saat dihubungi, Minggu (11/10).

“Urusan bisnis, heli di charter,” terangnya.

Menurut Wisnu, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah setempat dimana Helikopter tersebut melintas. Misalnya, dengan Pemda Samosir dan Pemda Siantar yang diketahui menjadi rute penerbangan.

“Hingga kini masih belum diketahui keberadaannya,” ujar Wisnu.

Sementara itu, terkait pencarian dan koordinasi dengan instansi terkait, Wisnu menerangkan, hal tersebut merupakan kewenangan pihak Airnav Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, helikopter yang seharusnya mendarat di Bandara Kualanamu pukul 12.35 wib tersebut belum melakukan kontak dengan menara pengawas Airnav sejak pukul 11.30 wib.

Helikopter tersebut berisi sejumlah orang yakni Captain Teguh Mulyanto (pilot), Engginer bernama Heri Poerwanto. Sementara itu, 3 penumpang diantaranya Nurhayanto, Giyanto dan Frans.

Artikel ini ditulis oleh: