Jakarta, Aktual.co —Sebuah berita mengejutkan beberapa waktu lalu, bahwa NSA mampu menyembunyikan dengan rapi sebuah spyware di dalam hard drive sebuah komputer.

Menurut berita itu, dengan spyware itu, NSA mampu menangkap seluruh aktivitas yang dilakukan oleh pengguna komputer.

Bahkan, riset terakhir yang dilakukan Kaspersky Lab, sebuah perusahaan asal Rusia yang leading di pasar cyber-security, mengemukakan bahwa mereka telah menemukan fakta bahwa spyware tersebut telah menginfeksi banyak PC di sekitar 30 negara.

“The computers were not just used in America, but all throughout the world. In fact, the areas that had the most infected computers were areas that are currently in diplomatic conflicts with the US, including, Iran, Russia, Pakistan, Afghanistan, China, Mali, Syria, Yemen and Algeria,” tulis John Vibes di laman trueactivist.com beberapa saat lalu.

Dalam riset itu, Kaspersky mengatakan bahwa di beberapa produk perusahaan top di AS, spyware tersebut telah terpasang. Riset itu menyebut nama perusahaan itu adalah Western Digital Corp, Seagate Technology Plc, Toshiba Corp, IBM, Micron Technology Inc dan Samsung Electronics Co Ltd.

Belum ada konfirmasi dari perusahaan-perusahaan tersebut, apakah mereka tahu atau tidak bahwa ada spyware dalam produknya.

Memang, dalam report-nya, Kaspersky Lab tidak menyebut secara langsung NSA yang bertanggung jawab. Namun, report itu menjelaskan secara gamblang bahwa negara dibalik spyware tersebut berhubungan erat dengan Stuxnet, sebuah senjata siber virus (cyberweapon virus) yang khusus diciptakan oleh NSA dan intelijen AS untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.

Ketika berita ini merebak di media, seorang analis NSA mengatakan bahwa itu tidak benar.

Menurut John Vibes, juru bicara NSA Vanee Vines menolak untuk mengomentari hasil riset Kaspersky Lab tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: