Jakarta, Aktual.co — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Iran, Selasa (7/4), meskipun perang kata di antara dua negara tetangga itu terjadi atas beragam masalah, mulai dari Suriah hingga Yaman, kata Teheran.

Kelompok konservatif Iran menyerukan kunjungan itu dibatalkan setelah Erdogan menuduh pemerintahan Teheran, yang mayoritas Syiah, mendukung pemberontak “teroris” dalam menghadapi serangan udara di Yaman pimpinan pesaing Teheran, pemerintahan Sunni Riyadh.

Namun Kementerian Luar Negeri, Minggu (5/4), menegaskan bahwa kunjungan kenegaraan yang dijadwalkan pada pekan depan itu akan tetap berlangsung.

Itu akan menjadi kunjungan resmi kedua Erdogan ke Iran. Pada Januari 2014, ia berkunjung sebagai perdana menteri.

Kunjungan itu dilakukan tepat setelah kesepakatan nuklir bersejarah antara Iran dan negara-negara besar yang telah menimbulkan ambisi komersial di seluruh dunia dengan harapan pelonggaran sanksi internasional.

Turki adalah pendukung utama pemberontak untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad, sedangkan Iran adalah pendukung utama Assad di kawasan itu.

Artikel ini ditulis oleh: