Jakarta, Aktual.com — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 72,68 poin seiring investor asing yang mengambil posisi lepas saham mengantisipasi kenaikan suku bunga AS.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 72,68 poin atau 1,63 persen menjadi 4.393,52, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 15,78 poin (2,05 persen) menjadi 751,64.

“Menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 15-16 Desember mendatang mengenai rencana kenaikan suku bunga AS, pasar saham mengalami koreksi. Pelaku pasar asing yang kembali melepas posisi sahamnya di pasar domestik mendorong IHSG BEI terkoreksi,” kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Jumat (11/12).

Data perdagangan BEI mencatat, pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih atau “foreign net sell” sebesar Rp332,655 miliar pada perdagangan akhir pekan ini (Jumat, 11/12).

Ia menambahkan bahwa laju bursa saham di kawasan Asia yang juga kurang kondusif menambah sentimen negatif bagi bursa saham domestik, situasi itu membuat psikologis investor di dalam negeri juga terganggu.

“Kondisi bursa saham regional yang juga bergerak negatif membuat pelaku pasar saham cenderung ‘wait and see’ dengan kecenderungan menjual,” katanya.

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 197.163 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,10 miliar lembar saham senilai Rp3,10 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 75 saham, turun 192 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 91 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 240,56 poin (1,11 persen) menjadi 21.464,05, indeks Nikkei naik 183,93 poin (0,97 persen) ke level 19.230,48, dan Straits Times melemah 9,82 poin (0,32 persen) ke posisi 2.838,46.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka