Menteri BUMN Rini Soemarno berjalan sebelum mengikuti rapat dengan Pansus Pelindo II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (4/12). Rini memenuhi undangan Pansus untuk memberikan keterangan terkait permasalahan di Pelindo II. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Menteri BUMN Rini Soemarno memastikan perusahaan milik negara siap menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai 2016 asalkan mampu dan berhasil menjalin sinergi antar-BUMN.

“Kita tidak perlu takut menghadapi MEA. Sinergi BUMN membuat perusahaan semakin kuat di dalam negeri, sehingga perusahaan asing yang akan masuk dari ASEAN tidak akan maksimal karena BUMN kita semakin kuat,” ujar Rini ditulis Selasa (15/12).

Menurutnya, memperkuat sinergi BUMN bisa mempertahankan posisi Indonesia di MEA.

“Indonesia menguasai 60 persen ekonomi ASEAN. Jadi dengan sinergi di semua sektor BUMN maka optimalisasi perusahaan bisa tercipta hingga 10-20 kali lipat dari sebelumnya,” tegas Rini.

Rini mencontohkan agar Pertamina dan PGN dapat bersinergi dimana Pertagas anak usaha Pertamina diakuisisi PGN.

“Pengambilalihan Pertagas oleh PGN agar tidak saling “berantem”. Pertagas bangun pipa gas pada jalur dan lokasi yang sama dengan PGN. Ini harus disatukan saja, supaya lebih efisien,” ujarnya.

Ia mencontohkan, saat ini total panjang pipa distribusi gas PGN mencapai sekitar 6.500 kilometer jika disatukan dengan pipa distribusi Pertagas yang saat ini 2.000 kilometer maka akan mencapai sekitar 9.000 kilometer.

“Jika disinergikan maka mungkin seluruh rumah-rumah di Indonesia bisa jadi sudah tersambung atau teraliri gas kota,” ujar Rini.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka