Purbalingga, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, berupaya mengantisipasi penyebaran malaria yang mungkin dibawa pendatang saat liburan akhir tahun, karena sebelumnya ditemukan 12 warga yang terjangkit penyakit yang disebarkan nyamuk Anopheles itu.

“Sebenarnya penyakit malaria sudah tidak ada di Kabupaten Purbalingga, di Jawa Tengah juga sudah tidak ada,” kata Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo di Purbalingga, Jumat (18/12).

Akan tetapi, kata dia, pihaknya bakal menelusuri temuan terkait adanya warga Desa Selakambang dan Sidareja, Kecamatan Kaligondang, yang terjangkit malaria.

Ia menduga penyakit malaria itu dibawa oleh warga setempat yang pulang kampung setelah sekian lama tinggal di daerah lain.

“Biasanya malaria berada di daerah-daerah pinggiran seperti Papua, Timor Timur, dan sebagainya. Nah, mereka (warga yang selama ini bermukim di daerah endemis malaria) membawa basil, kemudian datang ke sini dan orang tersebut digigit nyamuk, nyamuknya menjadi terjangkit malaria, dan nyamuk itu menggigit orang lain, itu (nyamuk) menjadi penyebab,” katanya.

Terkait hal itu, Budi mengaku sudah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga untuk memantau penyebaran malaria di Purbalingga.

Selain itu, dia meminta seluruh puskesmas untuk segera mengambil tindakan jika terdapat warga yang diduga terjangkit malaria.

“Di semua puskesmas, kalau ada tanda-tanda orang yang kena penyakit malaria, langsung dilokalisasi, lalu orang ditanya asalnya, kapan datang, dan sebagainya, sehingga perjalanannya masuk ke Jawa Tengah sampai Purbalingga dapat ditelusuri, dia ke mana saja karena di situ bisa menjadi faktor penularnya,” kata Budi.

Artikel ini ditulis oleh: