Jakarta, Aktual.com — Praktisi hukum Johnson Panjaitan mengatakan bahwa perjuangan seluruh elemen bangsa saat ini jauh lebih berat dibandingkan pada masa Orde Baru. Utamanya dalam mengembalikan aset-aset bangsa ke pangkuan ibu pertiwi, khususnya Freeport.
Karena beratnya perjuangan itu, ia berharap seluruh elemen bangsa bersatu dan mendukung usaha-usaha mengembalikan kedaulatan negara dari kepentingan asing yang bercokol di Indonesia. Dan, partai politik turut mengemban tanggungjawab tersebut.
“Perjuangan rakyat mengembalikan Freeport ke tangan Pemerintah sangat berat. Partai harus sadar dan melebur dalam kekuatan rakyat,” kata Johnson kepada wartawan, Minggu (27/12).
Menurutnya, seluruh elemen bangsa harus bersama-sama menghadapi kekuatan dahsyat yang selama ini sudah merampok tambang emas di Bumi Cenderawasih.
Di sisi lain, ia menekankan bila ke depan sumber daya alam oleh perusahaan asal Amerika Serikat itu berhasil dikuasai maka pengelolaannya harus lebih transparan. Jangan lagi ada permainan elit-elit di republik ini dengan memanipulasi peraturan dan hukum untuk kepentingan tertentu.
Mengenai rencana pembentukan Panitia Khusus Freeport, Johnson berharap nantinya kerja-kerja Pansus mengedepankan kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Lagi-lagi ia menyinggung sebagian elit politik di negeri ini ada yang menjadi antek perusahaan asing.
Mereka tampil bak pahlawan, padahal menjadi kepentingan asing. Lalu, di Pansus ia bermain hingga ‘dosa-dosa’ Freeport menjadi samar. Satu-satunya jalan, selain Pansus Freeport itu sendiri adalah seluruh elemen bangsa bersatu dan turut mengawal kerja-kerja mereka di DPR
“Makanya saya tidak percaya kalau Pansus Freeport bisa mengimbangi kekuatan mereka, apalagi berkaitan dengan kekuatan asing,” demikian Johnson.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan