Jakarta, Aktual.com — Banyak sekali kita jumpai di sekitar kita orang yang menangis, baik laki-laki atau pun perempuan. Menangis merupakan suatu hal alami dan manusiawi bagi setiap manusia.

Namun yang harus jadi perhatian adalah bagaimana seharusnya menangis dan untuk apa kita menangis. Karena alangkah meruginya jika kita hanya sekedar menangisi hal yang perlu dan tak bermakna.

Abdullah ibn mas’ud berkata “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam berkata kepadaku, ‘Bacakanlah kepadaku Al Quran. Aku pun menjawab ‘ya Rasulullah, aku membacakan Al Quran kepadamu, sedangkan ia diturunkan kepadamu?’ Rasulullah SAW kemudian berkata, ‘Aku ingin mendengarnya dari orang lain.’ Maka sahabat pun membaca surat An-Nisa’. Saat bacaan sahabat sampai pada ayat

فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا

yang artinya

“Maka bagaimana jika Kami mendatangkan saksi dari setiap umat dan Kami mendatangkanmu sebagai saksi atas mereka?” (An-Nisa 41).

Dan saat itu pula Beliau berkata, “Cukup.” dan aku melihat air mata Rasulullah SAW berjatuhan dalam isak tangis.” (HR. Bukhari no. 4582 dan Muslim no. 800).

Rasulullah SAW pun bersabda, “Tidak akan masuk Neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah SWT dan tidak akan masuk Surga orang yang terus menerus berbuat dosa. Sekiranya kamu tidak berdosa, pasti Allah SWT akan mendatangkan orang-orang berdosa kemudian Dia mengampuni mereka.” (HR. Al Baihaqi).

Rasulullah SAW pun yang sudah tercatat sebagai ahli Surga pun menangis saat Beliau mendengarkan Qiroatul Quran dari seorang sahabat apakah kita bisa seperti itu…?

Seperti yang tertulis dalam surat Az-Zumar ayat 23

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

yang artinya

“Allah SWT telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah SWT.”

Inilah yang harus kita renungkan saat ini kita sebagai Muslim setidaknya bukan hanya membaca dan menghafal saja, tetapi seharusnya kita harus bisa benar-benar merenungi maknanya agar bisa menikmati menangis yang menjadi ibadah karena rasa takut kita pada murka dan siksa Allah ta’ala, sehingga kita benar-benar menjaga diri dari perbuatan maksiat dan dosa.

Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api Neraka. Yaitu mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah SWT, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum Muslimin dalam (jihad) di jalan Allah SWT.” (HR. Tirmidzi (1639), disahihkan Syaikh Al-Albani dalam Sahih Sunan At-Tirmidzi (1338). (Reporter Aktual.com: Refly Mulyadi)

Artikel ini ditulis oleh: