Jakarta, Aktual.com — Kementerian Perdagangan mengklaim telah mencapai rekor tertinggi neraca perdagangan di tahun 2015 atau surplus hingga USD7,5 miliar, meski nilai ekspor melemah.
Neraca tersebut jauh lebih baik dibanding tahun 2014 yang mengalami defisit hingga USD2,2 miliar, atau lebih tinggi sejak tahun 2011.
“Perdagangan tahun 2015 surplus, mencatat rekor tertinggi sejak tahun 2011,” ungkap Menteri Perdagangan Thomas Lembong pada konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (18/1).
Lebih lanjut Lembong menjelaskan bahwa surplus neraca perdagangan bisa dilihat dari kinerja ekspor per Desember 2015 yang meningkat sebanyak 7 persen dibanding bulan sebelumnya USD11,8 miliar.
Terjadinya peningkatan tersebut dipicu oleh naiknya ekspor di sektor nonmigas mencapai 10,1 persen, sedangkan pada bagian lain ekspor migas turun sebesar 13,2 persen.
Adapun peningkatan intensitas sehingga meningkatkan neraca perdagangan, ditopang oleh penguatan perdagangan dengan Jepang, Korea Selatan, dan Thailand.
“Membaiknya surplus perdagangan selama 2015 ditopang oleh menguatnya neraca perdagangan dengan Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Kalau dengan China masih tertahan,” pungkas Lembong.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan