Jakarta, Aktual.com — Dalam Paparan kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2015 diketahui jumlah BUMN mengalami penyusutan dari 119 menjadi 118 perusahaan, lantaran terjadinya peleburan antara PT Reasuransi Umum Indonesia kedalam PT Reasuransi Indonesia Utama.
Total aset BUMN tercatat mencapai Rp5.395 triliun, angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2014 hanya sebesar Rp4.577 triliun, sedangkan pada 2016 ditargetkan Rp6.240 triliun.
“Untuk total aset kita mengalami peningkatan sedangkan pendapatan kita memang ada penurunan,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat konferensi pers pada Selasa sore di kantornya, Jakarta (19/1)
Ia menyampaikan, total pendapatan BUMN tahun 2015 hanya sebesar Rp1.728 triliun, pendapatan ini menurun dibanding dengan tahun sebelumnya mencapai Rp1.932 triliun.
Rini beralasan penurunan tersebut dipicu oleh lemahnya kondisi perekonomian sepanjang tahun 2015, sedangkan untuk tahun ini, Rini menargetkan pendapatan meningkat menjadi Rp1.969 triliun.
“Menurun karena memang sepanjang tahun 2015 kondisi perekonomian mengalami perlambatan, mudah – mudahan tahun ini bisa lebih baik dan meningkat,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam postur APBN-P 2015, DPR menyepakati pemberian PMN kepada 40 BUMN sebesar Rp64,8 triliun, dari sebelumnya diusulkan Rp72,9 triliun.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan

















