Sejumlah mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) beraktivitas di penampungan sementara Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Surabaya, Jatim, Sabtu (23/1). Sekitar 373 orang dewasa dan 32 anak-anak eks-Gafatar asal Jawa Timur tersebut didata dan diperiksa kesehatan setelah tiba dari Pontianak, Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/kye/16

Jakarta, Aktual.com — Sejumlah mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Jawa Barat yang ditampung di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Dinas Sosial Jabar di Kota Cimahi, mengharapkan jaminan masa depan dari pemerintah.

“Harapannya yah mendapat perhatian dari pemerintah setelah karantina berakhir,” kata Junaedi mantan Gafatar asal Kabupaten Sumedang, di lokasi penampungan sementara mantan Gafatar asal Jabar di Cimahi, Rabu (27/1).

Ia mengatakan, setelah karantina berakhir tentunya para mantan Gafatar kembali ke lingkungan masyarakat kampung halamannya masing-masing.

Namun kondisi mantan Gafatar asal Jabar yang dievakuasi dari Kalimantan Barat itu, seluruh asetnya sudah tidak ada karena dijual.

“Saya siap kembali ke tengah masyarakat, karena saya juga warga masyarakat, tapi kalau tidak ada penghidupan ke depannya bagaimana,” katanya.

Mantan Gafatar lainnya, Tati asal Bekasi mengaku bingung ketika mengetahui akan dikembalikan ke daerah asalnya di Bekasi karena sudah tidak memiliki harta benda.

Ibu yang masih memiliki anak usia bayi itu mengaku khawatir tentang masa depannya setelah selesai waktu karantina di Dinas Sosial Provinsi Jabar.

“Ya pemerintah bisa mengganti yang (harta benda) di sana untuk kehidupan selanjutnya, biar kita sekeluarga layak untuk ditempatkan sebagaimana mestinya,” katanya.

Sebelumnya, Tati mengungkapkan untuk pergi ke Kalimantan telah menjual seluruh harta bendanya.

Tujuannya ke sana, kata dia, untuk membuat gudang beras sebagai ketahanan pangan dan dapat hidup mandiri.

“Kita ke sana (Kalimantan) tujuannya untuk bertani, menyiapkan masa depan bangsa kalau musim paceklik, kita berbuat untuk bangsa,” katanya.

Mantan Gafatar asal Jabar yang ditampung di Kota Cimahi tercatat sebanyak 192 orang yang tiba di tempat penampungan tersebut, Selasa (26/1) malam.

Mereka berangkat dari Jakarta menggunakan empat bus dengan pengamanan polisi.

Seluruh mantan Gafatar itu akan mendapatkan pembinaan sebelum dikembalikan ke daerahnya masing-masing.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara