'Trap' Pacific Partnership (Aktual/Ilst.Nlsn)
'Trap' Pacific Partnership (Aktual/Ilst.Nlsn)

Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo menjelaskan pemerintah akan segera mengambil keputusan untuk turut atau tidak bergabung kepada sejumlah forum ekonomi regional seperti TPP dari AS, RCEP dari Tiongkok dan FTAEU dari Uni Eropa.

Presiden Jokowi memberikan pidatonya dalam pembukaan Mukernas PKB di Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Presiden Jokowi memberikan pidatonya dalam pembukaan Mukernas PKB di Jakarta, Jumat (5/2/2016).

“Ini ‘problem-problem’ persaingan global yang sudah kita masuki didepan mata yang mau tidak mau harus kita hadapi,” kata Jokowi dalam sambutannya pada Musyawarah Kerja Nasional PKB di Balai Sidang Jakarta pada Jumat (5/2) malam.

Dia menjelaskan sejumlah negara di Asia Tenggara telah bergabung kepada beberapa forum ekonomi regional tersebut di antaranya Malaysia dan Singapura.

Keuntungan yang didapat, tambah Jokowi, adalah produk lokal yang masuk ke negara-negara anggota forum tersebut tidak dikenai pajak yang tinggi.

“Begitu kita tidak bergabung dengan mereka seperti TPP misalnya, barang kita yang masuk kesana ‘diblok’,” kata Jokowi.

Untuk negara produsen yang tidak bergabung dan ingin mengirim produk di negara-negara anggota forum itu, maka perlu membayar pajak sebesar 15-20 persen.

Untuk itu, tegas Presiden, Indonesia perlu meningkatkan fasilitas infrastruktur dan transportasi untuk memurahkan biaya logistik.

Selain itu, kualitas dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia juga perlu ditingkatkan melalui pelatihan memasukin Masyarakat Ekonomi ASEAN untuk mendongkrak ekonomi.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lapangan usaha industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar pada struktur perekonomian Indonesia yang sepanjang tahun 2015 tumbuh 4,79 persen.

Industri pengolahan berkontribusi menurut lapangan usaha sebesar 20,84 persen terhadap sumber pertumbuhan PDB.

Lapangan usaha lainnya yang memberikan kontribusi adalah pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 13,52 persen dan perdagangan besar eceran, reparasi mobil, sepeda motor 13,29 persen.

Presiden Jokowi bersama Obama saat kunjungan ke AS (26/10/2015).
Presiden Jokowi bersama Obama saat kunjungan ke AS (26/10/2015).

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan