Jakarta, Aktual.com — Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai berhasil masuk sistem kelistrikan Muereh Teweh (Isolated Area) sebesar 7,7 Mega Watt (MW).
“Pembangkit listrik yang berada di daerah terpencil, tepatnya di Desa Karendan, Kecamatan Laheu, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah ini sangat penting kehadirannya dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik dan memperbaiki stabilitas pasokan daya di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng),” ujar Manager Senior Public Relations PLN, Agung Murdifi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (9/2).
PLTMG Bangkanai menggunakan mesin dari Finlandia yang dibangun sejak akhir tahun 2013. PLTMG secara keseluruhan memiliki kapasitas daya terpasang sebesar 155 MW, untuk tahap awal ini PLTMG Bangkanai memasok daya terbatas bagi Sistem Kelistrikan Muara Teweh (Sistem Isolated) sebesar 7.7 MW.
Terkait kemampuan mesin dan penyesuaian dengan sistem yang telah ada. General Manager Kalselteng, Purnomo, mengungkapkan serangkaian uji coba pada mesin dan sistem dilakukan pada sabtu 6 Februari, diantaranya dengan melakukan tes pembebanan mesin untuk melihat apakah sistem yang ada dapat menahan kehilangan beban secara mendadak dan kembali ke kondisi operasi normal. Langkah selanjutnya akan dilaksanakan serangkaian tes uji ketahanan dan kehandalan mesin, selama 72 jam.
Purnomo menjelaskan saat ini PLN juga berharap agar proses pembebasan lahan 4 Tapak Tower Transmisi 150 kV pendukung penting PLTMG Bangkanai dapat segera terselesaikan.
“Kami sangat mengharapkan dukungan warga, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah dalam penyelesaian pembebasan lahan demi terwujudnya 4 tower transmisi, hal ini penting guna menyalurkan pasokan listrik dari PLTMG Bangkanai agar masuk ke sistem kelistrikan Kalselteng,” pungkas Purnomo.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka