PLN Catat Peningkatan Keuntungan di Januari 2016 (Aktual/Ilst)
PLN Catat Peningkatan Keuntungan di Januari 2016 (Aktual/Ilst)

Jakarta, Aktual.com — PT PLN (Persero) mencatat peningkatan keuntungan dari hasil penjualan listrik periode Januari 2016 dibanding periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp17,6 Triliun.

pKepala Divisi Niaga PT PLN Benny Marbun mengungkapkan, meningkatnya keuntungan penjualan listrik tersebut, dimana pada period yang sama tahun sebelumnya PLN mengantongi keuntungan sebesar Rp16,8 triliun karena adanya pertumbuhan penjualan listrik yang cukup signifikan pada periode Desember tahun lalu ke Januari 2016.

“Ini yang menarik, karena tidak biasanya penjualan meningkat di awal tahun. Kita mencatat untuk Januari 2016 pertumbuhannya mencapai 7,54 persen dari 16,34 Terra Watt Hour (TWh) menjadi 17,57 TWh,” papar Benny di kantor PLN Pusat, Kamis (18/2).

Pertumbuhan penjualan ini terjadi dari berbagai segmen tarif, salah satunya adalah golongan industri yang mencapai peningkatan hingga 2,28 persen, dimana hingga Desember 2015 mengalami pertumbuhan minus sebesar 4,31 persen.

“Jadi ada pertumbuhan secara signifikan. Kenaikan di awal tahun ini diindikasikan terjadi karena mulai pulihnya pemakaian listrik dari industri skala besar,” ungkapnya.

Salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya penjualan di sektor industri besar karena tarif listrik golongan ini turun 4,1 persen dibandingkan Januari 2015. Pertumbuhan penjualan ini diikuti oleh sektor industri sedang yang juga mengalami penurunan tarif sebesar 6,5 persen di Januari 2016.

“Sementara faktor lain yang mempengaruhi meningkatnya penjualan di golongan ini adalah adanya Paket Ekonomi Jilid III pada Oktober 2015 yaitu program promo LWBP (Luar Waktu Beban Puncak) 23.00 – 08.00 Wib, dimana kebijakan tersebut disambut positif oleh pasar,” ujarnya.

garmen1Pertumbuhan di golongan industri besar mencapai 6,21 persen atau berhasil menjual sebesar 1.187.264.579 kWh dimana pada Januari 2015 hanya mencapai minus 0,28 persen. Jenis industri skala besar ini diantaranya adalah industri tekstil, ban, semen, baja, elektronik, serat sintetis dan kimia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan