Sibolga, Aktual.com – Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, mengaku berjanji akan menemui Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, terkait tuntutan ribuan nelayan Sibolga, Sumatera Utara.
“Komandan Lanal juga sedang menghadap menteri, saya juga akan menyampaikan ini. Harapannya, satu minggu ke depan diberikan ijin, sambil diurus penyesuaian ijin alat tangkap. Ini yang akan saya sampaikan,” kata Syarfi dihadapan ribuan nelayan yang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota, Jumat (4/2).
Syarfi menambahkan, tuntutan para nelayan agar dibantu alat tangkap lain di luar alat tangkap yang dilarang sesuai permen 02, Syarfi juga mengaku akan berusaha merealisasikannya. Pengakuannya, bantuan yang dapat segera direalisasikan adalah bantuan beras 100 ton yang peruntukannya untuk nelayan.
“Ini sudah kami catat, sekalian kapal bagi nelayan kecil. Beras 100 ton untuk dibagikan kepada nelayan, nanti akan kita diskusikan dengan ketua SMNST. Saya minta waktu untuk bersabar,” katanya.
Syarfi mengaku, dampak dari terbitnya permen itu bagi nelayan sangat besar. Tak hanya nelayan, masyarakat yang menggantungkan diri pada hasil laut juga akan terkena dampak.
“Yang membeli ikan, yang menjemur ikan, becak ikan. Saya sudah ke pasar, ibu-ibu mengaku tidak dapat ikan lagi. Kalau tidak ditangani, angka pengangguran bertambah tinggi, angka kemiskinan tinggi, angka anak tidak sekolah bertambah, kriminal naik,” tukasnya.
Sayangnya, lanjut Syarfi, kewenangan pemberian ijin pukat trawl bukanlah kewenangannya. Menurutnya lagi, jika dirinya memaksakan diri untuk memberi ijin akan beresiko pada nelayan itu sendiri.
“Soal ijin melaut, kalau bisa wewenangnya ada pada kami, besok akan kami ijinkan. Tapi kalau kami ijinkan, kapal satgas di luar sedang menunggu kita, dan mereka akan bertindak tegas, misalnya menembak, siapa yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Mendengar janji itu, ribuan nelayan berteriak riuh. Pimpinan Aksi, Hamka Tarihoran pun mengaku, pihaknya akan menunggu realisasi janji Wali Kota Syarfi. Jika tidak, Hamka mengancam akan kembali datang menggelar aksi unjuk rasa.
“Kami akan menunggu realisasi pak wali kota, kalau tidak, kami akan kembali datang,” tegasnya.
Artikel ini ditulis oleh: