Jakarta, Aktual.com – Budayawan betawi H. Mandra Naih, menilai bahasa betawi “elu-gua”, bukanlah bahasa kasar. Tapi bahasa tersebut merupakan sebuah kekayaan budaya Indonesia.

“Setiap budaya itu kan memiliki khas dan adab (aturan) masing-masing, bagi saya perbedaan itu bukan sebuah kebodohan atau perpecahan, tapi itu merupakan sesuatu kekayaan,” kata Mandra dalam sebuah diskusi Aktual Forum dengan tema ‘Tantangan Budaya Betawi dalam Arus Liberalisasi Global’ di Jakarta, Minggu (6/3).

Mandra yang juga komedian itu menjelaskan, budaya betawi mengedepankan ketegasan dan apa adanya dalam berkomunikasi.

“Orang betawi bukan orang yang suka ngomong, baik di depan, tapi jelek di belakangnya,” jelasnya.

Selain itu, Mandra kembali menegaskan bahwa, budaya betawi saat ini, sedang dalam masa memprihatinkan.

Oleh sebab itu, dirinya berharap kepada pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, untuk berperan melestarikan budaya betawi di kampung halamannya sendiri.

“Tadi saya sudah bilang budaya betawi saat ini yang tengah mengalami kemunduran, dan juga tadi sudah saya bilang, pemerintah harus berperan serta, harus turut andil,” tegasnya.

Mandra pun menilai, anggaran untuk melestarikan kebudayaan betawi yang dimiliki Pemprov DKI, tidak jelas kemana peruntukannya. Sehingga, Mandra menilai, Pemprov saat ini tidak berperan untuk melestarikan kebudayaan betawi.

“Anggaran pemerintah kan ada untuk pelestarian budaya, tapi ngga ada hasilnya, kemana itu anggarannya?” tanya Mandra.

Artikel ini ditulis oleh: