Jakarta, Aktual.com — Selaku konsumen, masyarakat mesti mencermati dan bijaksana dalam menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) Dito Ganinduto yang membidangi tentang energi mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami defisit energi hingga 600 ribu bpd pada tahun 2025 mendatang.

Dirinya menekankan kepada pemerintah agar segera membangun dan memperbanyak kilang mini di seluruh Indonesia dalam upaya menjaga keseimbangan permintaan dan ketersediaan energi.

“Dengan kenaikan demand BBM sekitar 6 persen per tahun, maka Indonesia akan mengalami defisit BBM hingga 600 ribu bpd di tahun 2025,” paparnya pada acara diskusi interaktif di Hotel Aryaduta, Tugu Tani Jakarta, Senin (7/3).

Lebih lanjut dia menyampaikan beberapa keuntungan mendorong pembangunan kilang mini, diantaranya mampu menekan pembiayaan pembangunan dibanding kilang konvensional, selain itu rentang waktu pembangunan tidak memakan waktu yang lama, sehingga mampu mengatasi kebutuhan yang mendesak.

Dia juga menambahkan, dengan ketersediaan banyak kilang yang tersebar di beberapa titik produksi di seluruh Indonesia, selain nantinya mampu memangkas biaya transportasi dan kebocoran akibat pencurian, namun keberadaan kilang tersebut diyakini akan membawa multiplayer efek, dan menjadi sektor penggerak perekonomian masyrakat setempat.

“Jadi, ini nanti akan menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi sekitar kilang mini,” pungkasnya.

Ditemui pada acara yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), I Gusti Nyoman Wiratmadja mengatakan bahwa wacana pembangunan kilang mini tersebut belum mempunyai regulasi dan kepastian hukum, hal ini masih menjadi fokus perhatiannya  dan pihaknya masih menggodok regulasi tersebut.

“Ini kan belum ada kepastian hukum, definisi kilang mini kapasitasnya berapa, ini belum jelas, mudah mudahan pertengahan tahun ini, sekitar bulan Juni Permennya keluar,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka