Jakarta, Aktual.com — Selain kita berdoa, Muslim juga harus melakukan usaha atau berikhtiar di jalan Allah SWT dalam mencari suatu rezeki. Banyak sekali cara – cara yang bisa kita kerjakan. Seperti membuka usaha sendiri, berkarya dan bekerja keras. Tetapi, hanya itu saja tak cukup karena di dalam ajaran Islam sendiri sudah menerangkan cara agar menjadi pengusaha atau marketing sukses yang bisa kita terapkan di antaranya,
1. Berdoa dan meminta kepada Allah SWT
Ustad Muhamad Ikrom menerangkan kepada Aktual.com, Kamis (10/03), di Jakarta, bahwa setiap makhluk yang hidup di dunia ini, rezeki itu sudah diatur oleh Sang Maha Pencipta Allah SWT. Dan Allah SWT juga sudah menjanjikan bahwa akan mengabulkan setiap doa-doa hambanya jika mereka secara tulus dan ikhlas dalam meminta atau berdoa kepada-Nya. Karena Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang meminta (berdoa) dan tidak sombong.
Sehingga cara yang pertama yang Anda lakukan untuk melancarkan rezeki Anda adalah mendekatkan dan meminta (berdoa) kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman,
أَمَّنْ هَٰذَا الَّذِي يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُ ۚ بَلْ لَجُّوا فِي عُتُوٍّ وَنُفُورٍ
Artinya, “Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri ?”(Al-Mulk : 21)
2. Berusaha dengan keras
“Cara yang kedua adalah berusaha mencari rezeki tersebut dengan beriktiar secara langsung karena jika harus tahu kalau suatu uang tidak akan turun dari langit sehingga kita sendiri yang harus menjemputnya. Dan perkara berapa besar rezeki yang akan kita dapat itu sudah urusan Allah SWT karena yang terpenting kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencari dan menjemput rezeki kita. Ingat pula kalau kita harus pantang menyerah karena suatu usaha juga tidak bisa langsung berhasil dan memperoleh kesuksesan,” kata Ustad Ikrom.
3. Mengeluarkan sedekah
Ustad Ikrom kembali menuturkan, bahwa kekuatan dan manfaat bersedekah sudah banyak kita ketahui karena memang benar kalau kita banyak sedekah kepada seorang Muslim yang sedang membutuhkan maka rezeki atau uang kita tidak akan pernah habis dan justru akan bertambah lebih banyak. Allah SWT berfirman,
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(Al-Baqarah : 261)
Selanjutnya, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang menyeru, “ya tuhan, kurniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Allah SWT”
4. Kerjakan salat tahajud dan salat dhuha
“Salat sunah tahajud dan salat sunah dhuna ini merupakan salat yang bermanfaat untuk melancarkan suatu rezeki yang bisa kita amalkan setiap harinya.”
5. Hemat pengeluaran dan menabung
“Sebanyak apapun uang kita, sebanyak apapun rezeki yang kita dapat jika kita tidak bisa hemat dalam mengeluarkan uang maka uang yang kita punya akan habis juga dan Allah SWT tidak mencintai orang-orang yg menghambur-hamburkan uang dan menyombongkan diri.”
Apakah ada cara atau trik khusus yang diajarkan Rasulullah SAW dalam berdagang, karena dalam kisah hidup Rasulullah SAW juga seorang pedagang yang sukses?.
“Ada sebuah warisan yang bisa kita tiru dari Rasulullah SAW yang bisa kita ikuti sebagai pengikutnya, khususnya untuk seorang hambanya yang menjadi pengusaha sebagai orang yang mencari nafkah. Semasa mudanya Rasulullah SAW sudah berkenalan dengan bisnis dari usia dini, dimulai dari menggembala kambing,” kata ia menerangkan.
“Lalu bisnisnya ke level yang lebih tinggi, pada waktu itu Beliau masih berusia 12 tahun dan Beliau diajak oleh pamannya Abu Thalib untuk berdagang di Negeri Syam. Disitulah awalannya Nabi Muhammad SAW mengenal bisnis secara serius, dan menjadi enterprenur Sejati. Hingga beliau mendapat reputasi yang sangat baik bagi penduduk Negeri tersebut,” ungkap Ustad Ikrom
“Reputasi-reputasinya adalah sebagai orang yang terpercaya (Al-Amin) di dalam perdagangannya maupun di kehidupan sehariannya. Pada usia 17 tahun Nabi Muhammad SAW sudah diberi mandat penuh oleh pamannya untuk berdagang dari dagangannya. Hingga usia 20 tahun Beliau sudah hampir menguasai pusat bisnis global di zamannya. Kalo sekarang (Irak, Yordania, Bahrain, Suriah, dan Yaman),” tutur ia menutup pembicaraan. Bersambung….
Artikel ini ditulis oleh: