Jakarta, Aktual.com — Prakirawan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika(BMKG) Gorontalo, Fathuri mengatakan dalam beberapa hari terakhir energi panas di daerah tersebut mencapai maksimum.
“Belakangan ini kita merasakan kondisi panas yang menyengat dan bisa dijelaskan secara meteorologis. Salah satu penyebabnya adalah kondisi El Nino yang masih hadir,” katanya, Minggu (13/3).
Menurutnya suhu bisa mencapai maksimum di 34 derajat Celcius dengan kelembaban minimum 53 persen. Dari data tersebut, jika dikonversi menjadi Heat Index sudah masuk dalam kategori kurang nyaman (discomfort).
“Kondisi seperti ini memang mengakibatkan cairan tubuh kita banyak terlepas ke udara. Heat index adalah indeks untuk mengukur keadaan suhu dan kelembaban udara yang dirasakan oleh tubuh (kulit) manusia,” ungkapnya.
Ia menjelaskan posisi matahari pada azimuth 90 hingga 100 derajat, sehingga pada saat kulminasi atau tengah hari relatif tegak lurus.
Selain itu, menyebabkan cuaca terasa lebih panas, kondisi curah hujan yang kurang juga mengakibatkan lapisan tanah menyimpan panas lebih banyak, dan kemudian dilepaskan secara perlahan sebagai radiasi bumi pada waktu malam.
“Itulah alasannya mengapa kita juga merasakan gerah pada malam hari. Mengatasinya dengan banyak minum agar tidak dehidrasi, menggunakan topi atau payung saat beraa di luar ruangan,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka