Jakarta, Aktual.com — Ustad Hasanudin menjelaskan, bahwa bicara tentang tobat, seorang Muslim juga harus mengetahui bahwasannya ada beberapa persyaratan, agar suatu tobat bisa disebut dengan tobat nasuha. Dan, juga bisa diterima di sisi Allah SWT. Antara lain:
1. Menyesali perbuatan dosanya
2. Meninggalkan dosa tersebut
3. Bertekad untuk tidak melakukannya lagi selama-lamanya
4. Bila terkait dengan hak seseorang, dia harus mengembalikannya kepada orang yang dizalimi
“Jadi apabila terjerumus lagi, tobat lagi. Yang penting tekad itu dimantapkan dalam hati untuk tidak berbuat lagi. Dan Allah SWT tahu apakah seseorang tersebut tobatnya serius atau hanya main-main. Allah SWT Maha Tahu, apakah diucapkan saja, terus nanti akan berbuat lagi, atau memang benar-benar berniat untuk berhenti,” tutur Ustad Hasanudin, kepada Aktual.com, Jumat (18/03), di Jakarta.
“Tapi tidak mustahil kita sudah bertekad, ikhlas, sudah betul-betul murni tekadnya, tapi kalah lagi, kejeblos lagi, sampai akhirnya menangis dan kemudian bertaubat. Besok sungguh-sungguh lagi, Insya Allah diampuni, walaupun tiga-empat kali terjerumus. Yang penting kita bertaubat dengan syarat, selain menghentikan perbuatan itu, maka setelah itu bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, dengan ikhlas bertekad dalam hati bahwa saya tidak berbuat lagi. Terus begitu, sebelum nyawa di kerongkongan dan Matahari terbit dari barat, pintu tobat masih tetap terbuka,” kata ia menambahkan.
“Sedikit pesan dari saya, kita sebagai seorang Muslim hendaknya selalu memohon kepada Allah SWT supaya di lindungi dari perilaku-perilaku yang dapat membuat kita melakukan dosa besar yang membuat kita masuk ke dalam Neraka serta melakukan upaya-upaya agar kita terhindar dari dosa besar dan melakukan perbuatan yang dapat membuat kita masuk ke dalam Surga,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: